Teman Ahok, Cyrus Network dan Sang Pemodal Hasan Nasbi

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Minggu, 20 Mar 2016 15:58 WIB
Sebuah formula mengemuka dan saling topang yang menjadikan komunitas Teman Ahok layak diperhitungkan partai-partai pengusung di Pilkada Jakarta 2017.
Founder Teman Ahok, Amalia Ayunintyas dan Singgih Widyastomo mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Senin (25/1). (CNN Indonesia/Aulia Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teman Ahok semakin mencuat semenjak klaim nyaris 800 ribu dukungan telah diberikan kepada Basuki Tjahaja Purnama untuk kembali menjadi Gubenur Jakarta di 2017.

Sebuah formula mengemuka dan saling topang yang menjadikan komunitas Teman Ahok layak diperhitungkan partai-partai pengusung di Pilkada 2017 untuk menjadi Gubernur Jakarta. Ada komunitas rentang usia 19-25 tahun yang menjadi sumber daya manusia, dukungan finansial dan jaringan pengetahuan.

Dukungan finansial Teman Ahok diakui langsung diberikan oleh Hasan Hasbi, Chief Executife Officer Cyrus Network, dan jaringan pengetahuan disokong langsung oleh orang-orang yang terkait dengan lingkaran Cyrus Network itu sendiri.
"Kami belajar dari bang Hasan, kami belajar dari Cyrus Network. Kalaupun bang Hasan bantu, ya kami tidak nolak. Apakah itu salah?" kata salah satu pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas kepada CNN Indonesia, kemarin (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski diakui Teman Ahok terkait dengan Cyrus Network, Amalia mengaku garis perbedaan keduanya sangat jelas, termasuk soal pengambilan keputusan. Menyoal dana keuangan pun, meski diakui mendapat bantuan Hasan, Teman Ahok berusaha transparan dan menganggap bantuan tersebut selayaknya bantuan yang wajar yang bisa disumbangkan para penyumbang.

"Set up nya memang bang Hasan yang bantu dari teman-temannya, kami ga tutup-tutup itu. Kalau ditutup pun sudah jelas kantor Cyrus di sebelah kantor Teman Ahok."

Sokongan operasional Teman Ahok pun diberikan langsung oleh Hasan untuk Teman Ahok, termasuk menyewakan tempat.
"Ini gratis, bang Hasan yang sewa rumah ini dalam jangka panjang, daripada tempat ini tidak terpakai," ujar Amalia.

Hasan, jelas Amalia, bisa jadi selain disebut donatur juga merupakan perantara bagi para penyuntik dana bagi Teman Ahok. Namun, Amalia menegaskan, pihaknya tidak bisa membuka langsung siapa-siapa saja, tanpa sepengetahuan Hasan, dengan alasan etika.

"Tanya langsung ke bang Hasan. Ia sudah konfirmasi itu sumbangan bukan atas nama lembaga. Tapi bang Hasan bantu untuk itu, karena sebagian besar relawan itu adalah relawan Jakarta Baru yang dulu mengusung Jokowi dan Ahok."

Sementara itu Hasan mengakui apa yang disampaikan Amalia, ia nmenjelaskan bahwa dirinyalah yang menyediakan markas Teman Ahok itu. Markas itu terletak di Graha Pejaten IV Nomor 3, Jakarta Selatan, alias mepet dengan rumah Hasan Nasbi.
"Ya betul (perumahan Graha Pejatan memang milik Pemda DKI). Tapi kan Pemda kasih pengelolaannya ke pihak swasta. Kami semua yang sewa di sana bayar ke perusahaan pengelola," tutur Hasan.

Hasan sudah lama menempati rumah di Graha Pejaten sebagai hunian, sejak 2011 saat DKI dipimpin Gubernur Fauzi Bowo. Saat itu, perumahan Graha Pejaten banyak diisi perkantoran.

"Waktu Pilpres 2014, saya sewa satu bangunan lagi untuk gudang logistik. Tapi pengelola minta sewanya dua tahun. Ya sudah, sehabis Pilpres itu bangunan tak terpakai," kata Hasan. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER