Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menyatakan calon gubernur independen tidak bisa mengesampingkan peran partai politik. Menurutnya calon independen lebih mencerminkan semangat individualisme ketimbang mencerminkan kebersamaan dan gotong-royong yang tercermin dalam Pancasila.
"Calon individu tidak bisa mengesampingkan partai politik atau istilah bu Megawati itu deparpolisasi," ujar Yusril saat memberikan materi pada pelatihan kader Partai PDI Perjuangan, Kamis (7/4).
Pencalonan Gubernur, kata Yusril, idealnya harus sesuai dengan yang tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945 di mana semua calon pemimpin daerah dan pusat diajukan oleh partai politik.
"UUD mengatakan bahwa Presiden itu diajukan oleh partai politik serta peserta Pemilu. Mestinya Gubernur, Bupati, dan Wali Kota juga seperti itu," kata Yusril.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pancasila berbicara tentang ketuhanan kemajemukan, dan kebersamaan. Intinya bermuara apakah membolehkan kelompok perseorangan untuk maju tanpa partai politik yang mendukungnya.
"Dahulu Mahkamah Konstitusi sudah mengabulkan, tapi belakangan diserahkan kepada DPRD dan pemerintah. Kita serahkan saja, akankah nanti konsisten pada UUD atau tidak," kata Yusril.
Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan menggelar pelatihan bersama 101 Dewan Pengurus Cabang dari seluruh Indonesia di Kantor Kesekretariatan Partai, kawasan Lenteng Agung, Jakarta, hari ini. Dalam pertemuan tertutup ini Yusril hadir sebagai salah satu pembicara yang berfokus pada strategi hukum dalam Pemenangan Pilkada serentak tahun depan.
"Saya senang sekali, banyak hal bisa saya jelaskan dalam forum ini. Kesalahpahaman bisa diakhiri dan ada satu titik temu baru. Antara dua kekuatan Nasionalis (PDI Perjuagan) dan Islam (Partai Bulan Bintang). Saya rasa ini hal yang baik untuk Indonesia," kata Yusril.
(yul)