Tata Tertib Pemilihan Ketum PPP Terbentur Isu Aklamasi

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Apr 2016 14:58 WIB
Salah satu calon ketum PPP Epiyardi Asda berkata, deadlock bisa terjadi karena sejumlah peserta minta pemilihan melalui proses aklamasi atau hanya satu calon.
Para peserta Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanti agenda pemilihan ketua umum. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pemilihan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan di Muktamar VIII PPP tak kunjung dilakukan. Pembahasan tata tertib pemilihan ketua umum yang masih deadlock menjadi alasan kenapa proses pemilihan tak kunjung dimulai.

Salah satu calon ketua umum PPP Epiyardi Asda mengungkapkan deadlock bisa terjadi karena sejumlah peserta muktamar mendorong agar pemilihan ketua umum melalui proses aklamasi alias hanya ada satu calon.

"Ada keinginan karena ini muktamar islah maka bentuk aklamasi saja. Namun, ada kawan-kawan yang tak ingin ada aklamasi," kata Epiyardi saat ditemui di Asrama Haji Jakarta, Sabtu (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Epiyardi mengungkapkan dirinya juga tidak setuju dengan adanya isu bahwa pemilihan Ketua Umum PPP akan digiring ke arah aklamasi. Menurutnya jika itu terjadi maka hak para peserta muktamar dibajak karena tak bisa memilih.

Memang, dalam tata tertib yang sebelumnya tertera bahwa pemilihan akan dilakukan secara aklamasi. Namun, karena banyak penolakan maka pembahasan tata tertib menjadi panas hingga memundurkan jadwal pemilihan.

"Kebetulan dalam tata tertib dikatakan harus aklamasi tapi kawan-kawan mengatakan agar mereka diberikan keleluasaan (untuk memilih)," ujarnya.


Meski ada isu bahwa pemilihan akan digiring agar aklamasi, Epiyardi tak mau berandai-andai siapa sosok yang akan ditentukan mendapatkan aklamasi tersebut. Dia hanya menegaskan para peserta muktamar harus diberi hak untuk memilih siapa yang mau mereka pilih.

"Saya tak mengerti karena tak masuk kepanitiaan, saya tak mau mendalami apa maksudnya," kata Epiyardi. (adt/yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER