Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa pekan menjelang Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, muncul gerakan donasi yang digagas generasi muda Partai Golkar. Tujuan dari gerakan donasi ini sebagai upaya untuk mewujudkan Munaslub yang berkualitas, bersih, akuntabel, dan bermanfaat.
Juru bicara gerakan donasi, Mirwan Bz. Vauly menyatakan penyelenggara Munaslub Partai Golkar sudah berjanji dan berkomitmen untuk mewujudkan kompetisi yang demokratis, rekonsiliatif, berkeadilan, bersih, dan akuntabel.
“Janji dan komitmen itu untuk disuguhkan kepada para kader terutama kepada publik sebagai harkat dan martabat ber-Golkar, berpartai, berpolitik secara bersih, profesional, modern, dan beradab sebagai penyangga dasar tata laku hidup bernegara dan berbangsa,” tutur Mirwan dalam keterangannya yang diterima CNN Indonesia, Rabu (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mirwan menekankan, untuk merealisasikan janji yang mulia itu tentunya membutuhkan ongkos yang tidak sedikit. “Lalu kepada siapa penyelenggara Munaslub akan meminta ongkos untuk mewujudkannya?” ucapnya.
Tentunya, lanjut Mirwan, kepada setiap anggotanya, dan bukan kepada pemerintah serta bukan kepada cukong dan juga bukan kepada korporasi. “Bukan juga kepada satu atau dua orang kader saja yang kelak dapat dimungkinkan menjadi sandera bagi partai dalam menjalankan peran-peran strategisnya untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.
Karena itu, kata Mirwan, generasi muda Partai Golkar menyerukan kepada semua kader Golkar di seluruh Indonesia untuk secara nyata mendonasikan kontribusi perjuangannya pada penyelenggaraan Munaslub yang bersih, akuntabel, dan bermartabat.
“Donasi bisa disalurkan melalui Bank Mandiri dengan nomor rekening 90000-2781-4434 a/n Chairul Sahbana Tarigan, untuk selanjutnya akan kami salurkan ke panitia penyelenggara agar menggelar Munaslub yang sesuai kemampuan namun berkualitas tinggi,” kata dia.
Lebih jauh Mirwan mengatakan Munaslub Golkar yang akan digelar pada 7 Mei 2016 sebagai jawaban paling berhakikat dari sebuah organisasi politik yang dirundung konflik dan terancam perpecahan.
Menurut dia hakikat selanjutnya adalah meminimalisasi jika belum sanggup meniadakan kerak dan benih-benih perpecahan itu dengan penyelenggaraan Munaslub yang demokratis, rekonsiliatif, berkeadilan, bersih, dan akuntabel.
Titik krusial itu, ujar Mirwan, menjadi tonggak sekaligus panggung kehormatan bagi Partai Golkar untuk mendapatkan kembali kedigdayaannya sebagai soko guru politik di Tanah Air. Salah satu dari sekian banyak titik krusial itu adalah penggunaan instrumen uang yang tidak terkontrol dalam berkompetisi memperebutkan kursi ketua umum yang dapat menenggelamkan kualitas dan merendahkan kehormatan berorganisasi dan berpolitik Partai Golkar di mata dan pikiran publik masyarakat pemilih.
Karena itu, kata dia, kalangan generasi muda Partai Golkar dengan sungguh-sungguh mencermati titik krusial itu dengan menyerukan budaya kebersamaan semua kader untuk secara bersama-sama berkontribusi menanggulangi biaya dan pembiayaan Munaslub Partai Golkar sesuai kemampuan masing-masing.
Adapun nama-nama kader yang telah memberi sumbangan di antaranya yaitu Sandy Patriana Mahura Rp5 juta, Arsad Idrus Rp500 ribu, M Ikhsan Rp500 ribu, Ian Latanro Rp1 juta, Chairul S. Tarigan Rp578 ribu, Dave Laksono Rp10 juta, Andi Wardana Rp2,5 juta, Aditya Moha Rp5 juta, Akbar Laluasa Rp500 ribu, Sucianti S Saenong Rp2 juta, Mirwan Bz. Vauly Rp10 juta, Eni Saragih Rp10 juta, Sirajudin A. Wahab Rp1 juta, Laode Sakti Rp52.000, dan Andi Sinulingga Rp10 juta.
(obs)