Calon Ketua Umum Golkar Dilarang Bertemu Pemilik Suara

CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2016 06:00 WIB
Larangan untuk bertemu dengan pengurus yang menjadi pemilik suara dalam Munaslub Partai Golkar sudah diberlakukan sejak 7 Mei 2016.
Seluruh Caketum Partai Golkar dilarang bertemu dan berinteraksi dengan kader atau pengurus yang memiliki hak suara dalam Munaslub. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh calon ketua umum Partai Golkar dilarang untuk bertemu dan berinteraksi dengan kader atau pengurus yang memiliki hak suara dalam musyawarah nasional luar biasa.

Dalam pembukaan kampanye Zona I Pulau Sumatera di Medan, Minggu malam, Ketua Steering Comittee atau panitia pengarah Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan, larangan itu dimaksudkan untuk menghindari terjadi praktik politik uang.

Larangan untuk bertemu dengan pengurus yang menjadi pemilik suara dalam Munaslub Partai Golkar sudah diberlakukan sejak 7 Mei 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau itu terjadi, komite tidak segan-segan memberikan sanksi," kata Nurin seperti diberitakan Antara, Ahad (8/5).

Nurdin juga mengingatkan seluruh kader tidak mengeluarkan pernyataan yang kontraproduktif.

Contohnya adalah tidak mengeluarkan komentar negatif mengenai sumbangan Rp1 miliar dari setiap calon ketua umum untuk menyukseskan Munaslub Partai Golkar.
"Rp1 miliar bukan berarti apa-apa, itu 'pagar demokrasi' agar para calon tidak melakukan 'money politic'. Jangan memutar balik berita," katanya.

Nurdin mengingatkan kembali poin ketiga dalam Ikrar Panca Bakti yakni fungsi Partai Golkar sebagai pemersatu bangsa sehingga harus mampu mengedepankan persatuan dengan penuh kekeluargaan.

Karena itu, pihaknya menyiapkan tahapan munaslub tersebut, termasuk kampanye yang dimaksudkan untuk menciptakan suasana positif antara seluruh calon ketua umum dengan pemilik suara.

"(Kampanye) itu terobosan demokrasi dalam Partai Golkar," katanya di hadapan pengurus 154 kabupaten/kota dan 10 provinsi di Pulau Sumatera. (antara )
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER