Munaslub Golkar Diramaikan SMS Dugaan Politik Uang Rp3 Miliar

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 16 Mei 2016 20:06 WIB
Gelaran Munaslub Partai Golkar di Bali dihebohkan oleh pesan singkat (SMS) tentang dugaan politik uang Rp3 miliar jelang pemilihan ketua umum partai beringin.
Elite Golkar Mahyudin mengungkap SMS tentang dugaan politik uang Rp3 miliar di Munaslub. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon ketua umum Partai Golkar Mahyudin mengungkap isi pesan singkat (SMS) tentang dugaan politik uang senilai Rp3 miliar yang beredar jelang agenda pemilihan ketua umum di gelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Bali.

"Saya cuma dapat SMS gelap isinya, 'hati-hati ada dugaan ‎politik uang Rp3 miliar'. Tapi tidak tahu siapa yang SMS," kata Mahyudin di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (16/5).

Mahyudin mengatakan, uang senilai Rp3 miliar itu akan diberikan kepada Dewan Pimpinan Daerah yang menyebut nama dalam pandangan umum. Dalam pandangan umum tadi siang, terdapat 14 DPD I yang mendukung Setya Novanto. Namun, dia menganggap hal itu hanya soal fanatisme semata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dengan situasi politik internal yang ada di tubuh partai beringin saat ini, Mahyudin menduga ada pihak yang mau mengadu domba dan merusak proses Munaslub dengan melakukan akrobat politik. Sebab, kata dia, pesan singkat itu tidak hanya beredar kepada bakal caketum, tetapi juga kepada pemilik suara.

Bakal caketum nomor urut tujuh Indra Bambang Utoyo juga mengaku mendapat pesan singkat yang berisi informasi tentang adanya dugaan penggiringan pada sesi pandangan umum kepada Setya Novanto.

"Sms, 'hati-hati waspada skenario pemandangan umum DPD Provinsi yang mendukung Setya Novanto agar aklamasi. Cegah melalui pimpinan Munaslub agar peserta tidak mendukung salah satu caketum dalam pandangan umum," kata Indra.

Bakal caketum nomor urut delapan, Syahrul Yasin Limpo berkata praktik manuver politik seperti itu seharusnya tidak perlu dilakukan. Dia juga menilai praktik tersebut tidak mendidik.

"Ada gaya yang menstigma bentuk-bentuk pragmatis transaksional. Ini akrobatik yang berebihan. Mestinya bisa dicegah," kata Syahrul.

Dalam sidang agenda pembacaan pandangan umum sebelumnya, 14 pemilik suara dari 34 DPD Tingkat I menetapkan pilihan kepada Setya Novanto untuk menjadi ketua umum Golkar berikutnya.

Ke-14 DPD tingkat I itu adalah, Banten, Jambi, NTB, Kepulauan Riau, NTT, Bali, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER