Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso membuat suasana rapat kerja antara Komisi III Bidang Hukum DPR dengan mitra kerja mereka, yakni Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, menjadi cair.
Sejak rapat dimulai, beberapa kali pria yang akrab disapa Buwas itu disinggung sebagai calon Kapolri. Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo yang memimpin rapat bahkan menyebut Buwas sebagai calon Kapolri saat baru membuka rapat.
"Kepada yang terhormat, Kepala BNN yang hari ini digadang-gadang menjadi calon Kapolri, semoga tercapai, doa dari masyarakat," kata Bambang saat membuka rapat di ruang Komisi III DPR, Rabu (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya Buwas, Kepala PPATK Muhammad Yusuf juga digoda Bambang. Bambang menyebut Yusuf berpotensi menjadi Jaksa Agung.
"Lalu Kepala PPATK yang berpotensi menjadi jaksa agung beserta jajarannya," kata Bambang menyapa Yusuf, diamini sebagian peserta rapat.
Sementara Buwas, digoda seperti itu, seperti biasa hanya melempar senyum khasnya. Keakraban Buwas dengan anggota Dewan memang sudah terjalin saat dia masih menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Sebelum rapat pun, sejumlah anggota Komisi III DPR seperti Junimart Girsang, Masinton Pasaribu dari PDI Perjuangan, dan Nasir Djamil dari PKS tampak berbincang akrab dengan Buwas.
Kemudian saat rapat hendak mendengar pandangan Fraksi PKB yang disampaikan Bahrudin, Junimart sempat berbisik. "Katanya PDI Perjuangan mendoakan Bapak jadi Kapolri," ujar Bahrudin disambut riuh rendah tawa anggota yang lain.
Ditemui usai rapat, Nasir Djamil menepis anggapan bahwa partainya sudah memberi sinyal mendukung Buwas. Dia berkata, Fraksi PKS seperti halnya DPR, menunggu nama yang dikirim Presiden Joko Widodo.
Nasir juga menyatakan fraksinya tidak akan mendesak atau mendorong nama tertentu untuk menjadi Kapolri. Saat ditanya nama-nama potensial yang akan dikirim Jokowi ke DPR, dia memberi sinyal kepada satu nama.
"Biasanya kan cuma satu nama. Ya bisa juga nama ini (Buwas) yang keluar, kami juga enggak tahu bagaimana. Kalau nama ini yang keluar, berarti sudah memenuhi ketentuan," ucap Nasir.
Buwas, sebelum rapat dengan Komisi III DPR, mengatakan belum tahu kabar ihwal dirinya yang menjadi kandidat kuat, apalagi mendapat dukungan parlemen. Dia mengaku tidak terbebani dengan kabar yang mengaitkan dia sebagai calon Kapolri.
"Abdi negara itu pengabdian. Harus
nothing to lose. Tidak perlu dijadikan beban," kata Buwas.
(agk)