Jakarta, CNN Indonesia -- Perombakan Kabinet Kerja jilid II pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, akan diumumkan pada hari ini. Susunan kabinet yang baru, disebut -sebut akan mengakomodasi dua partai yang baru bergabung mendukung pemerintah yakni PAN dan Golkar.
Sejak resmi mendukung pemerintah pada Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali pertengahan Mei lalu, Golkar disebut akan mendapat jatah menteri di kabinet.
Meski Ketua Umum Golkar Setya Novanto mengelak dengan menyebut perombakan kabinet adalah hak preogratif presiden, sejumlah nama kader ternyata tetap disiapkan partai berlambang beringin itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari nama-nama yang disiapkan, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, dan Ketua DPP Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi dua perwakilan Golkar yang paling mencuat untuk mengisi pos menteri Kabinet Kerja.
Walaupun, lagi-lagi dua nama yang santer disebut akan mengisi kabinet itu, terus dimentahkan jajaran petinggi Golkar sebelum perombakan kabinet.
Namun, perkembangan terakhir jelang pengumuman perombakan kabinet berkata lain. Airlangga yang merupakan anggota Komisi XI DPR diduga didapuk menjadi Menteri Perindustrian menggantikan posisi Saleh Husin.
"Iya, Insya Allah (siap jadi Menperin)," ujar Airlangga singkat kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.
Masuknya Airlangga, menambah kekuatan Golkar di kabinet. Sebelumnya, dua nama tokoh senior partai yakni Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan telah terlebih dahulu mewakili Golkar.
Sinyal Airlangga masuk ke jajaran menteri sebenarnya telah diungkap Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham. Idrus yang disebut akan masuk kabinet, membantahnya.
"Jadi sinyalnya itu saya tetap jadi sekjen sampai akhir," ucap Idrus saat dikonfirmasi di Kantor DPP Golkar, kemarin.
Namun, Idrus hanya bergurau ketika awak media menyebut nama Airlangga. Dia tak memastikan atau membantah nama Airlangga masuk mengisi pos menteri.
Airlangga sendiri merupakan putra dari Hartarto Sostrosoenarso yang juga pernah menjabat Menteri Perindustrian era Soeharto.
Lulusan Teknik Mesin UGM ini telah lama berkecimpung di bidang ekonomi. Dia memiliki sejumlah perusahaan dan pernah menjadi Presiden Komisaris dari PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Di parlemen, Airlangga akrab dengan komisi yang membidangi ekonomi. Dia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Komisi VII yang membidangi energi, Ketua Komisi VI yang membidangi BUMN, perdagangan dan perindustrian, dan terakhir anggota Komisi XI yang membidangi keuangan.
Sedangkan, posisi Menteri Perindustrian yang diduduki Airlangga pun bukan barang baru bagi Golkar. Selain ayahnya, sejumlah nama besar Golkar sudah pernah mengisi posisi tersebut sejak era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Pada Kabinet Persatuan Nasional era Gus Dur , misalnya, posisi menteri perindustrian dipercayakan kepada Jusuf Kalla, dan Luhut Binsar Pandjaitan.
Sementara, pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan II era Soesilo Bambang Yudhoyono, politikus senior Fahmi Idris, dan MS Hidayat telah menduduki posisi tersebut.
Jatah PANSetali tiga uang dengan Golkar, partai pendukung pemerintah yang baru bergabung pada September tahun lalu, juga diperkirakan mendapatkan kursi menteri pada perombakan kabinet kali ini.
Langkah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menyatakan secara resmi dukungannya ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di istana pada waktu itu, telah membuahkan hasil yakni Soetrisno Bahir menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional.
Jajaran petinggi PAN berkali-kali menolak menyebutkan bahwa mereka mendapat jatah menteri. Zulkifli dan Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais menyebut perombakan kabinet adalah hak preogratif Presiden.
"
Reshuffle sepenuhnya dipasrahkan pada Allah dan Presiden. Supaya sesuai dengan domainnya Presiden juga, bahwa memang ini 100 persen wewenang beliau," kata Hanafi saat dikonfirmasi kemarin di Gedung DPR.
Kini, kekuatan PAN di kabinet bertambah dengan kehadiran Wakil Ketua Komisi IX DPR Asman Abnur yang disebut-sebut akan menggantikan Yuddy Chrisnandi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Meski demikian, hingga kini Asman belum dapat dikonfirmasi perihal jabatan barunya sebagai Menteri PAN RB di kabinet.
Dalam laman pribadinya, Asman merupakan jebolan Universitas Andalas. Karir politiknya sebelum melenggang ke parlemen adalah anggota DPRD Batam pada 2001, dan kemudian di tahun yang sama menduduki posisi Wakil Wali Kota Batam.
Di partai, Asmar didapuk sebagai wakil ketua umum hasil Munas PAN 2015. Pada tahun yang sama, Asman dipercaya menjadi Ketua Tim Pemenangan Pilkada serentak PAN.
Jabatan baru Asman di kabinet juga sebenarnya bukan barang baru bagi partai berlambang matahari terbit itu.
Pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II era Soesilo Bambang Yudhoyono, posisi menteri tersebut pernah diduduki politikus senior PAN, Azwar Abubakar. Kala itu, Azwar menggantikan politikus Partai Demokrat EE Mangindaan.
Dengan rencana bergabungnya Golkar dan PAN di pemerintahan, bisa jadi berakhir pula gonjang-ganjing perombakan kabinet yang muncul sejak kedua partai itu menyatakan dukungannya ke Jokowi.
Selain itu, hal tersebut semakin menegaskan Golkar dan PAN adalah partai yang selalu dekat dengan lingkaran kekuasaan.
(asa)