Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengungkapkan biaya operasional partai politik tersebut terbilang besar yakni bisa mencapai Rp10 miliar per bulan.
Setya menuturkan dana parpol menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses demokrasi. Namun, sambungya, partai tidak akan mampu menjalankan fungsinya dengan maksimal tanpa didukung pendanaan yang baik.
"Dan ini sangat signifikan karena kalau kita lihat biaya-biaya operasional partai sangat besar, sebulan kami bisa habis Rp5 miliar, Rp8 miliar, sampai Rp10 miliar," ujar Setya dalam acara diskusi tentang pendanaan politik, di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta Selatan, Senin (25/7).
Sementara itu, tambahnya, sumber dana partai politik bisa bersumber dari anggaran negara, iuran anggota partai, dan sumbangan dari swasta sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Setya, besaran dana politik bukan hanya meliputi kegiatan kampanye, melainkan juga kegiatan dan program terkait dengan kepengurusan partai politik. Sebagai Bendahara Umum DPP Partai Golkar periode 2009-2014, dia mengakui tentang besaran biaya partai politik.
Dia menyebutkan dana yang ada tidak sebanding dengan anggaran yang diberikan negara kepada DPP Partai Golkar dalam memenuhi kebutuhan harian. Di antaranya adalah menyangkut penyediaan kantor, peralatan kantor, kebutuhan listrik, penyediaan air, konsumsi kegiatan, hingga pembayaran staf.
"Begitu juga program-program yang biayanya sangat besar, misalnya kunjungan ke daerah-daerah," katanya.
Sehingga, kata dia, biaya itu dibebankan kepada legislator di parlemen, baik pusat untuk kebutuhan organisasi di pusat maupun di daerah. Walaupun demikian, Setya membantah tak ada instruksi partai soal pencarian uang oleh anggota DPR.
(asa)