Nusron Wahid Bahas Simulasi Pilkada Bersama Ahok

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 20:39 WIB
Ahok dan Nusron Wahid membahas simulasi pilkada 2017 dengan strategi mendapat dukungan atau tanpa didukung PDI Perjuangan.
Ahok dan Nusron Wahid membahas simulasi pilkada 2017 dengan strategi mendapat dukungan atau tanpa didukung PDI Perjuangan. (CNN Indonesia/Aghnia Rahmi Syaja'atul Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia Wilayah Sumatera dan Jawa Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nusron Wahid, yang diangkat menjadi Koordinator Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendatangi kantor Ahok, sapaan Basuki. Nusron menyebut kedatangannya untuk membahas soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Iya membahas soal pilkada, terutama soal persiapan. Kami hanya berdiskusi dan membuat simulasi," kata Nusron saat dihubungi setelah pertemuan dengan Ahok itu.

Simulasi yang dimaksud Nusron adalah dengan membahas strategi pada Pilkada dengan dukungan atau tanpa didukung PDI Perjuangan. Pasalnya, PDI Perjuangan merupakan partai dengan pemilik suara terbanyak di DKI Jakarta.
Adapun Ahok, sempat berkelit kedatangan Nusron tak membahas Pilkada melainkan membahas permasalahan sampah di Bekasi, lantaran Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi merupakan kader Golkar. Ketika ditanya lebih lanjut, Ahok mengatakan Nusron menanyakan soal calon wakil gubernur yang bakal mendampinginya di Pilkada nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia cuma ngomong gini aja, jadi wakil siapa nih? Karena mereka tetep sepakat terserah saya. Saya bilang ya kita lihat saja," tutur Ahok.

Ahok tak memberi kepastian kapan cawagub itu akan diumumkan. Dia berkata, masih jauh dan santai saja karena pendaftaran baru akan dibuka pada 19 September mendatang.

"Ini saja belum 17 Agustus, tunggu upacara 71 ulang tahun, Dirgahayu RI, liatin bendera dulu kan," ujar Ahok.

Nusron Wahid dipilih menjadi koordinator pemenangan tiga partai politik pendukung Ahok. Selain Golkar, partai politik yang mengusung Ahok ada Hanura dan NasDem. Tiga partai ini sepakat berkoalisi mencalonkan Ahok dengan modal 24 kursi di legislatif. Syarat minimal mengajukan calon adalah memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta. Selain partai politik, pada Pilkada nanti Ahok juga akan dibantu oleh relawan pendukung yakni Teman Ahok.
Adapun PDI Perjuangan sudah menyatakan membentuk "Koalisi Kekeluargaan" bersama enam partai lainnya yakni Partai Gerindra, PKS, Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Koalisi Gemuk ini tengah menyepakati nama yang bakal dicalonkan untuk menjadi lawan Ahok. Besar kemungkinan nama itu adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpasangan dengan Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER