Jakarta, CNN Indonesia -- Belum ada keputusan resmi dari PDIP Perjuangan terkait calon yang akan mereka usung sebagai gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendatang. Segala kemungkinan masih terbuka.
Atas pertimbangan itu, PDI Perjuangan melalui Sekretaris DPP PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk tetap siap sewaktu-waktu partai memutuskan dirinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Eva menilai Risma tak bisa menolak seandainya partai mencalonkan dirinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Itu artinya Risma harus menanggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bu Risma harus tetap siap-siap atau stand by jika dalam proses ini diminta maju, dan petugas partai memang harus seperti itu," ujar Eva, Sabtu (20/8), seperti dilansir
Antara.
Beberapa hari terakhir PDI Perjuangan terlihat semakin merapat kepada calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga telah melakukan pertemuan dan berdiskusi dengan Ahok saat keduanya menghadiri pembacaan Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di depan Sidang Umum Paripurna DPR dan MPR, Selasa (16/8) lalu.
Ahok bahkan mengklaim telah mendapat restu dari Megawati untuk maju berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Eva mengakui ada sebagian anggota partai yang mendukung Ahok. Namun, hal itu tak menjamin sang gubernur akan dipilih oleh PDIP.
Eva menjelaskan, sikap Ahok yang tidak konsisten dan sempat menyudutkan partai politik membuat sebagian kader PDIP berpikir dua kali untuk mendukungnya.
"Banyak kader sakit hati dengan sikap Ahok. Tapi apapun itu, kader tetap solid dan akan selalu mendukung siapa pun pasangan yang diputuskan PDIP," ucapnya.
(antara/wis)