Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Nasional Demokrat yakin tak ada bakal calon gubernur yang bisa menyaingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta tahun depan. Sejauh ini, lawan terberat Ahok diakui adalah Tri Rismaharini yang belum juga dicalonkan oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Satu bakal calon yang diusung oleh Partai Gerindra adalah Sandiaga Uno. Namun Sandiaga menurut NasDem Taufik Basari, bukan lawan berat bagi Ahok.
"Yang paling berat adalah Bu Risma, tapi kami yakin Ahok akan menang. Sedangkan jika melawan Sandiaga Uno maka kami yakin Ahok menang," kata Taufik di Jakarta, Selasa (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain oleh NasDem, Ahok juga diusung oleh Partai Hanura dan Partai Golkar. Dukungan dari partai lain terus digalang oleh tiga partai ini agar kembali mencalonkan Ahok.
Taufik memperkirakan, jumlah peserta dalam Pilkada DKI Jakarta nanti tak lebih dari tiga pasangan calon. Jumlah perserta ini menurutnya sangat tergantung dengan PDI Perjuangan sebagai pemegang kursi mayoritas di kursi DPRD Jakarta.
Dengan jumlah 28 kursi, PDI Perjuangan bisa mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus berkoalisi.
Jika PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan yang dibentuk bersama enam partai lain atau malah ikut mendukung Ahok, maka bisa dipastikan jumlah perserta dari partai politik hanya dua pasangan calon. Sementara jika PDI Perjuangan mengusung pasangan calon sendiri, maka bisa jadi akan ada tiga peserta pilkada.
Hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei masih menempatkan Ahok berada di urutan teratas. Populi Center yang merilis hasil surveinya hari ini menyebut tingkat keterpillihan Ahok mencapai 46,8 persen. Sementara Risma berada di posisi kedua meski jauh terpaut dengan Ahok dengan perolehan 16,5 persen. Sandiaga Uno berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 7,5 persen.
Jika ketiganya bertarung dalam pilkada nanti, Ahok diperkirakan bakal menang dengan meraup 50,2 persen suara, Risma 27,2 persen dan Sandiaga 11,5 persen.
(sur)