Kunjungi Tanah Abang, Anies Disinggung Soal Program Jokowi

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 21 Okt 2016 16:35 WIB
Pedagang meminta Anies meramaikan kembali Blok G dengan sejumlah promo menarik, seperti undian berhadiah yang pernah dicanangkan Jokowi saat memimpin Jakarta.
Pedagang meminta Anies meramaikan kembali Blok G dengan sejumlah promo menarik, seperti undian berhadiah yang pernah dicanangkan Jokowi saat memimpin Jakarta. (Setpres-Rusman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi Pasar Tanah Abang hari ini, Jumat (21/10). Dalam kunjungan itu, pedagang menyinggung program gubernur terdahulu, Joko Widodo, terkait Blok G.

Beberapa pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pembeli. Salah satunya Fauziah.

Ia berkata, sejak program undian berhadiah yang digagas Jokowi tidak lagi dijalankan, jumlah pengunjung Blok G terus menurun. Fauziah meminta Anies melakukan berbagai cara seperti memasang spanduk atau program untuk kembali menarik minat pembeli terhadap Blok G.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolong dibuat ramai lagi pasar ini," ujarnya.
Anies mengakui, upaya Jokowi mendatangkan pengunjung ke Blok G sebenarnya jitu. Namun ia menyayangkan program undian untuk pembeli itu tidak lagi berjalan.

Selain itu, para pedagang di Blok G juga menyebut harga sewa kios sangat memberatkan mereka. "Sudah banyak kios mereka yang ditempel surat peringatan. Hal itu yang ingin kami tata," kata Anies

Di Blok G, Anies membeli beberapa potong pakaian. Setelah itu, ia berlanjut ke Blok F, A dan B.

Di ketiga lokasi terkahir, Anies berkeliling dan banyak meladeni permintaan foto baik dari para pengunjung pasar maupun dari pedagang.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Pasar Tanah Abang pernah menjadi magnet dengan banyaknya penjualan baju kotak-kotak Jokowi-Ahok. Tanah Abang menjadi kantong suara Jokowi kala itu.

Sambutan kepada Jokowi hingga kini pun masih terasa hangat di Tanah Abang. Akhir September lalu Jokowi mengajak Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk mengunjungi Pasar Tanah Abang.
Strategi Media Sosial

Sementara itu, Anies telah menyiapkan berbagai akun media sosial sebagai salah satu strategi kampanye di Pilkada DKI. Untuk mengantisipasi kehadiran akun fiktif di media sosial, Anies mengaku telah meminta bantuan kepada Facebook.

"Kami sudah berbicara dengan Facebook, dan mereka membantu. Membantu dalam artian bukan membantu kampanye kami," kata Anies.

Anies menjelaskan, Facebook setuju untuk mengumpulkan akun-akun yang mengatasnamakan Anies-Sandiaga Uno untuk diserahkan kepada pihaknya.

"Jadi dengan begitu tidak ada lagi akun yang mengaku-ngaku. Karena kemarin kami sempat repot, ada akun yang mengaku nama Anies-Sandi, padahal bukan punya kami," ucap Anies.

Dengan bantuan Facebook, akun-akun itu nantinya tidak dapat digunakan kembali namun akan dilebur untuk masuk ke akun resmi milik Anies-Sandiaga, termasuk jumlah pengikutnya.

Anies menjelaskan, berbagai akun seperti di blog, Facebook, dan Twitter untuk kampanye mereka akan diberi nama Jakarta Maju Bersama. Hal itu sama seperti nama pada website yang baru saja mereka luncurkan kemarin, yakni www.jakartamajubersama.com.

Semua akun itu, kata Anies, akan segera didaftarkan pada Komisi Pemilihan Umum DKI. Akun-akun relawan pun menurutnya akan turut didaftarkan secara resmi.

"Semua sifatnya yang resmi dari kami akan didaftarkan ke KPU DKI," ujar Anies.

KPU DKI telah memberi tenggat waktu pendaftaran akun media sosial bagi bakal pasangan calon pada 27 Oktober 2016, atau sehari sebelum masa kampanye dimulai.

Hingga kini, tercatat dua pasangan telah memiliki akun resmi yakni Anies-Sandi dengan www.jakartamajubersama.com dan Ahok-Djarot dengan https://ahokdjarot.id/.

Anies-Sandi juga telah meluncurkan logo resmi sekaligus salam yang akan digunakan selama pelaksanaan kampanye di Pilkada DKI, kemarin.

Diberi nama 'salam bersama', mereka berdua mengaku terinspirasi salam kebangsaan yang diperkenalkan Presiden Indonesia pertama Sukarno. (abm/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER