Jakarta, CNN Indonesia -- Nasi goreng berbalas ikan bakar. Makanan santap siang itu direpresentasikan sebagai menu penghubung komunikasi Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam tiga pekan terakhir.
Siang tadi, Prabowo menyambangi Istana Merdeka untuk memenuhi undangan santap siang dari Jokowi. Ia mengatakan, kunjungannya ini balasan kehadiran Jokowi di kediamannya, Hambalang akhir bulan lalu.
"Hari ini saya datang, terima kasih beliau mengundang makan siang ikan bakar, kalau di Hambalang kan nasi goreng. Ini budaya kita, istilahnya suasana kekeluargaan," kata Prabowo di beranda Istana Merdeka, Kamis (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Prabowo mengundang senyum Jokowi. Keduanya bertemu sekitar sejam. Suasana akrab dan cair ditunjukkan oleh dua tokoh yang sempat bersaing untuk memperebutkan kursi nomor satu di pemerintahan.
Jokowi mengatakan, selain makan siang bersama, mereka juga membahas mengenai komitmen menjaga kedaulatan Indonesia.
Meski sempat bertarung dalam pemilihan presiden 2014, Jokowi mengatakan dirinya dan Prabowo sama-sama memiliki semangat menjaga Indonesia yang memiliki masyarakat majemuk.
"Kami tidak ingin terpecah belah karena perbedaan politik. Karena sangat mahal harganya bagi NKRI," kata Jokowi.
Prabowo menyambut baik pernyataan Jokowi. Ia mengatakan siap membantu pemerintahan Jokowi dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Menurutnya, kesediaan itu akan direalisasikan melalui dorongan penyelesaian masalah tanpa gaduh, ketegangan, dan kekerasan.
Ini adalah pertemuan kedua Presiden Jokowi dengan Prabowo ketika situasi di Jakarta masih dirundung oleh kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan terhadap Gubernur nonaktif DKI Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok.
Pertemuan sebelumnya digelar di Hambalang. Presiden Jokowi kala itu (31/10) menyambangi kediaman Prabowo beberapa hari menjelang demonstrasi besar-besaran 4 November 2016.
Saat diplomasi nasi goreng, Prabowo meminta Aksi Bela Islam berlangsung damai dan tidak anarkis. Kini, diplomasi ikan bakar terjadi di tengah kencangnya kabar demo lanjutan pada 25 November.
Namun, Prabowo terlihat enggan mengonfirmasi kedatangannya berkaitan dengan demo lanjutan. Ia menegaskan, kedatangannya untuk menyuarakan politik tak gaduh, tanpa ketegangan, dan dapat diselesaikan melalui musyawarah.
"Saya tidak akan malu untuk katakan kurang ketegangan. Mau tanggal 25, 22, saya rasa kewajiban saya sebagai pimpinan parpol, saya tidak akan malu melanjutkan kesejukan," tegasnya.
(gil)