Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memberi pesan kepada seluruh pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah serentak agar tidak hanya siap menang, tetapi juga siap kalah.
"(Diharapkan) mereka bertanding secara sehat, siap menang, siap kalah," kata Tito saat Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 di Jakarta, Selasa (31/1).
Tito menuturkan ketidaksiapan pasangan calon menghadapi kekalahan dapat menimbulkan potensi konflik. Pasangan calon ingin memenangkan perolehan suara dengan menghalalkan segala cara seperti kampanye hitam atau menjatuhkan pasangan calon lain dengan isu-isu negatif.
Kecenderungannya, ujar Tito, orang lebih fokus pada pelaksanaan pemilunya, padahal pascapemilu juga penting. Pasangan calon yang menang diharapkan tidak melakukan euforia berlebihan apalagi melakukan ancaman pada kandidat yang kalah. Adapun pihak yang kalah dan tidak puas dengan hasil dapat menempuh jalur hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia mengatakan bahwa indikator kerawanan jelang pilkada serentak 2017 relatif kecil. Hal ini dilihat dari laporan pelanggaran kampanye sebanyak 220 laporan.
"Sembilan diteruskan menjadi tindak pidana pemilu, sebagian besar lain bukan merupakan tindak pidana," jelasnya.
Tito juga menyampaikan kebehasilan pemilu ditentukan oleh delapan stakeholder yaitu KPU, Panwaslu, pasangan calon dan pendukungnya, pemerintah, aparat keamanan, masyarakat beserta tokoh-tokoh masyarakat, media ,dan pengawas independen.
"Yang penting pemda, kejaksaan, TNI, Polri di samping Panwaslu dan Bawaslu yang sangat diharapkan jadi pendingan, wasit," katanya.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada kesempatan yang sama mengatakan kampanye tidak boleh bertentangan dengan agama atau menyinggung agama lain. Menurut dia, ada indikasi akan terjadi demonstrasi saat minggu tenang.
Hal ini Gatot katakan karena munculnya indikasi bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin kembali pada Piagam Jakarta.
Gatot menyatakan kesiapan TNI untuk membantu Polri dalam menjaga keamanan pilkada. Respons terhadap informasi terkait potensi konflik atau ancaman keamanan harus cepat ditindaklanjuti.
"Dandem, Danrim, kalau terjadi apa-apa segera bantu tanpa laporan. Laksanakan dulu baru laporan," tegasnya.
(obs)