PBNU Kritik Pemakaian Busana Muslim Saat Demo Politik

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2017 20:02 WIB
Penggunaan busana muslim dalam aksi demo yang berbau politik, menurut Said, mengindikasikan pemanfaatan agama untuk politik.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Said Aqil Siraj menyayangkan pemakaian busana muslim oleh demonstran dalam aksi-aksi yang dilakukan di Indonesia. Menurut Said, penggunaan busana muslim dalam demonstrasi menunjukkan pemanfaatan agama untuk kepentingan tertentu.

Penggunaan agama untuk kepentingan politik bahkan disebut kerap terjadi jika busana muslim digunakan demonstran.

"Jangan di balik agama untuk politik. Batik ini budaya, bagus untuk salat, jangan di balik gamis untuk demo, salah besar itu. Itu (artinya penggunaan) agama untuk politik," ujar Said di kantornya, Selasa (13/6).
Said mengatakan, agama tidak boleh dijadikan alat untuk kepentingan kekuasaan. Jika itu dilakukan, menurut Said, termasuk sebuah kejahatan besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih menggunakannya untuk politik, agama disebutnya harus digunakan sesuai budaya pengguna.

Said menilai penguatan budaya bangsa harus dilakukan sebelum pembicaraan ihwal agama dikedepankan dalam segala aspek kehidupan.
"Itulah maksudnya Islam Nusantara, budaya dulu kita perkuat baru bicara agama. Kalau tanah airnya morat-marit dan perang saudara, bicara agama sampai tenggorokan habis enggak akan ada artinya," tuturnya.

Ia juga mengimbau pemeluk agama Islam mengutamakan aksi bela negara dibanding memperjuangkan agama. Negara harus dibela karena ia menjadi sarana atas kehadiran agama di suatu daerah.

"Kaum muslim kalau cinta muslim ya bela tanah air. Kalau kita perjuangkan agama Islam, bangunnya di mana? Atas angin? Ya di atas tanah air kita ini," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER