Jakarta, CNN Indonesia --
Pesawat ruang angkasa tanpa awak Maven tiba di orbit Mars pada Senin (22/9) setelah melakukan perjalanan sejauh 711 juta kilometer selama 10 bulan.
Pesawat ini diluncurkan bukan untuk mendarat di planet Mars melainkan tetap terbang dalam orbit untuk memelajari situasi atmosfir planet merah itu dan menjawab pertanyaan tentang perubahan iklim serta kondisi cuaca disana.
"Ini adalah misi pertama yang ditujukan untuk memelajari atmosfer Mars sebagai kunci untuk memahami sejarah iklim Mars," kata Bruce Jakosky, peneliti utama misi Maven.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukti menunjukan bahwa atmosfer Mars berada dalam kondisi suhu yang dingin, lingkungan kering dan jumlah air yang tidak stabil, dan Maven diluncurkan ke bagian atas atmosfer untuk menentukan sejauh mana jumlah gas yang berkurang yang mungkin mendorong mekanisme perubahan iklim di sana," lanjutnya.
Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, mengatakan Maven akan membantu para peneliti mengungkap dan mengukur komposisi gas di atmosfer Mars dengan instrumen ilmiah. Pesawat ini juga akan mengirimkan informasi pada peneliti mengenai permukaan planet dan melihat aliran air dari atas.
Para ilmuwan percaya atmosfer Mars memiliki petunjuk tentang bagaimana planet ini berubah dari kondisi yang hangat dan basah berubah menjadi dingin dan kering. Bahkan para peneliti menilai bahwa kondisi Mars yang sebelumnya hangat dan basah memiliki kemungkinan adanya kehidupan mikroba di sana.
Pengendali penerbangan Maven yang berada di Colorado akan menghabiskan enam pekan ke depan menyesuaikan ketinggian Maven dan memeriksa instrumen ilmu pengetahuan yang ada di sana, serta mengamati komet yang melesat dengan jarak di relatif dekat.
NASA meluncurkan Maven pada November tahun lalu dari Cape Canaveral, Florida. Sebelumnya, tiga pesawat serupa pernah diuji coba untuk mengudara dan memasuki orbit Mars namun ketiganya gagal.
Maven --singkatan dari Mars Atmosphere and Volatile Evolution Mission-- mulai mengelilingi Mars untuk menyelidiki atmosfer di sana pada November 2014 dan selama setahun ke depan bertugas mengumpulkan data.