WHO Prediksi Virus Ebola Infeksi 20 Ribu Jiwa

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 13:42 WIB
Virus Ebola diprediksi menginfeksi lebih dari 20 ribu orang di Afrika Barat pada awal November 2014 jika tidak ada tindakan pengendalian.
Ilustrasi pengujian sampel darah di pusat karantina bagi penderita penyakit menular (Reuters/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Ebola berpotensi menginfeksi lebih dari 20 ribu orang di Afrika Barat pada awal November 2014 jika tidak ada tindakan pengendalian.

Saat ini tercatat ada lebih dari 4.000 kasus infeksi dan angka kematian mencapat 2.300 jiwa. Namun, laporan WHO yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine mengatakan angka ini akan terus bertambah setiap harinya.

Dalam laporan tersebut disebutkan terjadi peningkatan jumlah infeksi di beberapa negara. Dalam waktu 16 hari, infeksi ini meningkat dua kali lipat di Guinea. Sedangkan di Liberia dan Sierra Leone peningkatan terjadi setiap 24 dan 30 hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut editorial yang ditulis oleh Jeremy Farrar dari Wellcome Trust dan Peter Piot dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, sangat penting untuk mengontrol jumlah infeksi Ebola karena tanpa usaha yang efektif, ebola dapat menyebar ke bagian lain dari Afrika.

Penyebaran terbanyak virus Ebola sebelumnya terjadi pada tahun 2000 dan 2001 di Uganda dengan jumlah 425 kasus selama tiga bulan.

Hingga sekarang, penyebaran virus ini berkembang semakin pesat namun penanganannya berbanding terbalik. Upaya pengendalian penyakit ini belum cukup baik dan efektif.

Meski wabah ini mulai tersebar pada Desember 2013 di beberapa daerah di Guinea, WHO beru mendapatkan informasi mengenai wabah ini setelah sembilan bulan kemudian. Epidemi terus meningkat meskipun upaya internasional untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini telah dilakukan.

Jumlah pasien Ebola hingga saat ini telah melebihi kapasitas jumlah rumah sakit di Guinea, Libera dan Sierra Leone. Selain itu, menurut WHO, terjadi kekurangan petugas dan tempat pelayanan kesehatan di beberapa negara.

"Infrastruktur telah menjadi faktor yang besar. Hanya ada sedikit klinik dan rumah sakit. Beberapa dari mereka kewalahan karena tidak memiliki banyak petugas," kata Daniel Epstein, juru bicara WHO seperti dikutip dari The Verge.

Ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi seperti keringat, air mata dan darah. Penyakit ini dapat dihentikan dengan diagnosa dini, isolasi pasien dan pengendalian infeksi.

Penting juga untuk melacak siapa saja yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi dan melakukan pemantauan bagi orang yang terkena gejala penyakit selama 21 hari.

Mendeteksi infeksi virus ini merupakan hal yang rumit, karena beberapa pasien tidak diagnosa mengidap Ebola sampai setelah kematian mereka. Gejala Ebola terlihat seperti gejala malaria. Demam, kelelahan dan kehilangan nafsu makan. Namun WHO memperkirakan sekitar 70 persen orang yang terinfeksi akan mati.

Sebelumnya laporan WHO menyatakan bahwa infeksi wabah Ebola dapat dikendalikan dalam waktu dua hingga tiga pekan. Untuk mengurangi penyebarannya, pemantauan interaksi pasien adalah hal yang paling penting karena dengan melihat kepada siapa pasien berinteraksi, infeksi virus ini dapat dicegah.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER