Jakarta, CNN Indonesia -- Rocket Internet, perusahaan pemodal ventura dan inkubator dari situs jual beli
online Lazada dan Zalora, resmi jadi perusahaan publik dengan menjual saham perdananya ke publik di bursa Frankfurt, Jerman, Rabu (1/9) .
Saham Rocket Internet dijual seharga 42,50 euro per lembar yang disebut
Reuters sebagai penjualan saham perdana terbesar di Eropa sejak tahun 2000. Namun, sahamnya sempat jatuh ke poin 36,66 euro beberapa menit setelah dibuka.
Peristiwa ini membuat Rocket Internet mendapat dana segar sebesar 16 miliar euro yang akan digunakan untuk operasional bisnis serta memulai perusahaan internet baru. Nilai perusahaan juga melonjak jadi 6,7 miliar euro atau sekitar US$ 8,4 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rocket Internet didirikan pada 2007 di Berlin, Jerman, oleh Sawmer bersaudara, yaitu Marc, Oliver dan Alexander Samwer. Ketiganya memiliki 65 persen saham di Rocket Internet dan 17 persen saham di Zalando, perusahaan toko fesyen online.
Perusahaan ini disebut meniru ide-ide dari perusahaan jual beli
online yang dipelopori oleh Amazon di Amerika Serikat.
Kini, Rocket Internet mempekerjakan sekitar 20 ribu karyawan dan fokus beroperasi di negara berkembang seperti Indonesia, India, Filipina, Pakistan, Polandia, Sri Lanka, Brasil, dan mereka juga punya jaringan besar di Eropa termasuk di Italia, Spanyol, Finlandia, Norwegia, Swedia, dan Rusia.
Perusahaan sengaja menghindari pasar negara yang industri jual beli online-nya sudah sesak, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
Di Indonesia, Rocket Internet telah melakukan ekspansi sejak 2012 dengan membuka Lazada, Zalora, FoodPanda, dan yang terakhir adalah layanan jual beli dan sewa properti online, Lamudi.