Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia jasa kirim barang mulai memanfaatkan pesawat tanpa awak atau drone dalam kegiatan operasional. Kali ini, giliran DHL yang melakukan uji coba memakai drone.
Drone yang dikembangkan DHL diberi nama DHL Parcelcopter. Produk ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan DHL bersama lembaga penelitian Institute of Flight System Dynamics di Aachen University, dan diawasi oleh Kementerian Ekonomi, Tenaga Kerja dan Transportasi Jerman.
Mereka akan mencoba kirim obat-obatan, alat medis, dan barang lain ke Pulau Juist di sebelah utara Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DHL Parcelcopter 2.0 merupakan salah satu sistem penerbangan yang paling aman dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi misi tersebut," kata Jürgen Gerdes, CEO Deutsche Post DHL.
Pada Desember 2013, DHL telah melakukan uji coba penerbangan perdana Parcelcopter dan sejak saat itu pesawat tanpa awak ini telah melewati berbagai modifikasi.
Para peneliti berkata telah mengoptimalkan beberapa aspek penting dalam melakukan pengiriman barang melalui jalur udara, termasuk mempercepat durasi penerbangan, kemampuan jarak terbang, mengatasi angin kencang, dan sedang berusaha agar bisa mengirim barang dalam bobot dan ukuran lebih besar.
Selain pulau Juist, DHL juga akan beroperasi untuk mengirimkan bantuan logistik ke Taman Nasional Wattenmeer dan rencana ini telah disetujui oleh pemerintah Jerman.
DHL Parcelcopter merupakan penelitian pengiriman barang lewat udara dalam jarak dekat dan hingga kini belum ada rencana untuk menggunakannya secara komersial.
Selain DHL, perusahaan penyedia jasa perdangan online Amazon, juga sedang melakukan uji coba menggunakan drone untuk kirim barang dalam jarak dekat. Rencana ini nampaknya belum bisa direalisasikan karena regulator setempat belum memiliki aturan soal lalu lintas penerbangan di ketinggian rendah.