SNAPCHAT KEBOBOLAN

500 MB Foto dan Video Pengguna Diambil Hacker

CNN Indonesia
Selasa, 14 Okt 2014 13:57 WIB
Sekelompok hacker berhasil meretas foto pengguna Snapchat. Banyak foto bugil di dalamnya, dan konon masih banyak lagi yang masih tersimpan.
Ilustrasi Snapchat (Herman Setiadi/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Snapsaved, layanan pihak ketiga Snapchat berhasil dibobol peretas pada akhir minggu lalu. Ada informasi yang menyebutkan ada 13 GB foto dan video diambil, namun Snapsaved mengkonfirmasi hanya sekitar 500 MB foto dan video yang dibobol.

Dikutip dari Reuters, Selasa (14/10), Snapsaved menyatakan bahwa pihaknya telah menghapus seluruh situs dan database ketika diketahui ada kesalahan pada sistem.

"Sejauh yang kami tahu, data yang diambil sebanyak 500 MB dan tidak ada informasi pribadi pengguna yang diambil," tulis pihak Snapsaved.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto dan video yang berhasil diambil alih oleh peretas dipublikasikan melalui forum diskusi 4chan, tempat yang sama ketika foto bugil beberapa selebriti dunia berhasil diretas dari iCloud.

Pada Jumat minggu lalu sebuah peringatan muncul di situs ini yang mengatakan akan ada foto dan video yang kembali bocor, sebagian isinya diklaim terdapat foto bugil para pengguna Snapchat.

Dua hari setelah peringatan itu muncul, diperkirakan sekitar 13 GB konten Snapchat muncul pada sebuah pembahasan "The Snappening" dalam forum tersebut. Namun menurut beberapa pengunduh, hanya sedikit foto yang jelas terlihat dan sisanya memiliki resolusi yang rendah.

"Mungkin hanya 100 MB saja foto bugil yang terlihat jelas," tulis salah satu pengguna.

Snapsaved merupakan sebuah situs yang memberikan layanan agar pengguna aplikasi pesan instan Snapchat dapat menyimpan gambar dan video yang mereka kirim dalam pesan.

Untuk mendapat layanan ini, pengguna harus menyerahkan username dan password mereka pada pihak Snapsaved sehingga Snapsaved.com dapat melakukan otorisasi untuk masuk kedalam server Snapchat dan menyimpan foto serta video pengguna.

Menanggapi kasus ini, pihak Snapchat mengatakan bahwa penggunaan layanan pihak ketiga ini bukanlah hal yang direkomendasikan. Menurut mereka layanan ini telah dilarang dengan jelas pada persyaratan penggunaan aplikasi Snapchat karena dapat membahayakan keamanan pengguna.

Hingga saat ini FBI masih menyelidiki siapa pelaku dibalik peretasan ini.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER