Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, memuji cara presiden terpilih Joko Widodo dalam memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
"Presiden terpilih di Indonesia menjadi salah satu contoh yang baik menggunakan internet, bagaimana ia menyentuh masyarakat secara langsung dan berkomunikasi," kata Zuckerberg dalam sesi tanya terhadap sejumlah media di Jakarta, Senin (13/10).
Zuckerberg sempat bertemu Jokowi pada Senin pagi. Lalu, Zuckerberg diajak blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk menjawab rasa penasarannya terhadap aktivitas Jokowi yang, meskipun sibuk, namun menyempatkan diri untuk bertemu masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara tak langsung, Zuckerberg mengaku punya kesamaan visi dengan Jokowi yang menganggap bahwa internet dapat meningkatkan perekonomian suatu negara. Menurut Bank Dunia, 10 persen penetrasi jaringan internet berkecepatan tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara sekitar 1,38 persen.
Zuckerberg juga menyoroti perilaku masyarakat Indonesia yang sangat aktif menggunakan media sosial untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari. Zuckerberg sempat mengunjungi masyarakat di kampung siber di Yogyakarta, yang mengkomunikasikan kegiatan sosial mereka dengan media sosial.
Secara umum, Zuckerberg menilai Indonesia punya masalah dasar dari sisi koneksi internet yang menurutnya merupakan hak dasar manusia. Pengguna seluler Indonesia sekitar 70 persen masih menggunakan jaringan 2G atau EDGE. Hanya 30 persen pengguna yang memakai jaringan 3G.
Atas dasar itu, Zuckerberg selaku inisiator organisasi Internet.org, merangkul perusahaan telekomunikasi XL Axiata dan perusahaan penyedia perangkat telekomunikasi Ericsson untuk berupaya melakukan efisiensi konsumsi internet untuk aplikasi di ponsel pintar.
"Pembuat konten juga bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi dan penyedia perangkat infrastruktur telekomunikasi untuk mengukur kinerja aplikasi dan menakar pengalaman pengguna," ujar Zuckerberg.
Internet.org punya misi menutup kesenjangan konektivitas dengan menghubungkan dua pertiga penduduk dunia yang belum memiliki akses internet.
Menurut data Internet.org, lebih dari 85 persen penduduk dunia tinggal di wilayah yang berada dalam cakupan seluler. Tetapi, hanya sekitar 30 persen dari total penduduk dunia yang mengakses internet.