Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri Facebook Mark Zuckerberg bersama istrinya, Priscilla Chan, menyumbangkan dana US$ 25 juta atau setara Rp 305 miliar untuk penanggulangan wabah Ebola di Afrika Barat.
Dana itu akan mengalir ke organisasi swasta nirlaba Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) yang fokus melawan epidemi di Afrika Barat yang telah menewaskan lebih dari 4.000 jiwa.
"Ebola perlu berada di bawah pengawasan kita agar virus itu tidak menyebar lebih jauh lagi dan menjadi krisis kesehatan global jangka panjang seperti HIV atau polio," tulis sang pendiri Facebook pada akun resmi Facebooknya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zuckerberg meyakini pengumpulan dana merupakan jalan tercepat untuk memberdayakan para ahli melakukan penelitian mencegah Ebola.
Juru bicara organisasi CDC Amerika Serikat, Claire Greenwell, menyatakan donasi tersebut akan digunakan untuk persediaan sumber daya penting dan pelayanan yang diperlukan bagi korban Ebola.
Sejauh ini, CDC mengaku telah menerima sumbangan dana US$ 40 juta untuk memerangi Ebola.
Menurut data WHO, saat ini Ebola telah menewaskan 3.400 orang di Afrika Barat sejak menyebar awal tahun ini. Jumlahnya diperkirakan lebih besar lagi, karena tidak semua korban tewas dilaporkan.
Pekan lalu, seorang warga negara Liberia, Thomas Eric Duncan, didiagnosis mengidap Ebola ketika berada di Amerika Serikat. Rumah Sakit Texas Health Presbyterian di Dallas merawat Duncan yang berada dalam kondisi kritis. Duncan akhirnya meninggal dunia pada 8 Oktober.
Seorang staf pria Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) asal Sudan, berusia 56 tahun, juga dilaporkan meninggal dunia karena Ebola di rumah sakit di Jerman, Rabu (15/10).