Jakarta, CNN Indonesia -- Jangan kaget jika suatu saat melihat jarum kompas tak lagi menunjuk ke arah Utara, melainkan ke Selatan. Itu karena medan magnet Bumi tengah berpindah tempat.
Sekelompok ilmuwan dari Italia, Perancis, Columbia University, dan University of California, Berkeley melakukan studi baru yang menunjukan pemutaran atau perpindahan magnetik Bumi. Mereka di antaranya Biaggio Giaccio, Gianluca Sotilli, Courtney Sprain, Sebastien Nomade, dan Paul Renne.
Dari laporan News Center Berkeley, magnet Bumi memang telah berpindah. Tidak dalam waktu sekejap tentunya, namun beberapa kali dalam sejarah kehidupan. Medan antara dua magnet yang terpisah, yakni Kutub Utara dan Kutub Selatan tetap berada pada kekuatan yang sama dalam kurun waktu ribuan sampai jutaan tahun. Tetapi dalam keadaan tertentu, hal tersebut melemah dan arahnya berbalik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi para ilmuwan tersebut menunjukan perpindahan medan magnet pada 786 ribu tahun yang lalu sebenarnya terjadi dengan sangat cepat, setidaknya dalam waktu 100 tahun. Dengan kata lain, kurun waktu dimana manusia sudah hadir di muka Bumi.
Ketidakstabilan Medan Magnet
Pada 789 ribu tahun lalu, awalnya Kutub Utara 'berkelana' di sekitar area Antartika selama ribuan tahun. Kemudian ia berorientasi ke arah Arktik dan mendiaminya. Seperti yang kita ketahui hingga detik ini.
Medan magnet Bumi secara episodik dapat membalik polaritas atau muatan kutub. Adanya perpindahan 180 derajat pada kutub diawali oleh ketidakstabilan di antara dua interval daya medan magnet yang lemah selama 2 ribu tahun.
Perubahan orientasi kutub yang cepat itu menjadi alasan interval pertama melemahnya daya medan. Kemudian perpindahan muatan kutub secara utuh, yakni dimana Kutub Utara dan Kutub Selatan sekarang berada merupakan perpindahan akhir di antara keduanya. Posisi yang 'tetap' seperti sekarang juga menjadi bukti interval lemahnya daya dari kedua kutub.
"Mengagumkan sekali bagaimana cepatnya perpindahan ini saat kami teliti," ujar Sprain.
Di sisi lain, satelit badan antariksa The European Space Agency memperlihatkan bahwa kekuatan dari medan magnet Bumi melemah 10 kali lebih cepat, sekitar lima persen per dekade. Untuk skala normal, setidaknya penurunan daya terjadi per abad.
Lemahnya medan magnet dapat mengindikasikan adanya perpindahan yang terjadi di masa yang akan datang dan dapat saja terjadi kurang dari dua ribu tahun ke depan.
Kutub bagian utara sendiri sekarang sudah bergerak mendekati Siberia.