Jakarta, CNN Indonesia -- Fabiola Gianotti, fisikawan Italia yang memimpin proyek penemuan Higgs Boson atau Partikel Tuhan, diangkat menjadi direktur umum Badan Riset Nuklir Eropa (CERN). Gianotti menggantikan Rolf Heuer yang mundur pada Selasa, 4 November lalu.
Gianotti menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai direktur di CERN. Ia menjadi peneliti di departemen fisika CERN sejak 1994 dan memimpin proyek percobaan ATLAS yang melibatkan 3.000 peneliti dari 38 negara.
Presiden Dewan CERN, Agnieszka Zalewska, mengatakan Gianotti mampu memimpin CERN dengan latar belakang fisika partikel eksperimental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kehormatan besar dan tanggung jawab bagi saya yang dipilih sebagai direktur jenderal CERN berikutnya dari 15 pendahulu. CERN adalah pusat keunggulan ilmiah, dan menjadi sumber kebanggaan dan inspirasi bagi fisikawan seluruh dunia," ujar Gianotti.
Pada 2012, Gianotti mempresentasikan penemuan Partikel Tuhan berdasarkan hasil percobaan dengan menabrakan dua proton berkecepatan tinggi. Dalam seminar kala itu dinyatakan bahwa Partikel Tuhan memiliki massa antara 125-126 GeV atau 133 kali lebih berat dari massa proton.
Partikel Tuhan menjadi unsur kunci untuk menjelaskan mengapa materi memiliki massa, dan dapat menggambarkan partikel dasar yang membentuk alam semesta berserta gaya yang bekerja.
Proyek ini dijalankan oleh para ilmuwan di Large Hadron Collider yang didirikan CERN. Dana yang dibutuhkan untuk penelitian ini menghabiskan US$ 13,25 miliar dari negara anggota CERN dan sejumlah organisasi swasta.
Penemuan Partikel Tuhan ini membawa fisikawan Peter Higgs dan Francois Englert mendapat Penghargaan Nobel pada 2013.