Jakarta, CNN Indonesia -- Laba bersih Samsung menurun dalam setahun terakhir. Untuk mengembalikan performa keuangannya, produsen asal Korea Selatan itu bakal memangkas varian ponsel yang akan diproduksi.
Samsung memang masih menjadi raja ponsel pintar dunia. Prestasi ini bisa dicapai karena mereka memiliki berbagai jenis ponsel untuk setiap segmen pasar, mulai dari bawah, tengah hingga atas.
Saking banyaknya jenis ponsel yang diproduksi, sejumlah varian terkesan mirip satu sama lain. Baik dari segi tampilan, fitur, atau bahkan harga. Hal inilah yang terkadang malah menjadi
blunder, membuat bingung calon konsumen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Strategi 'sapu bersih' Samsung tampaknya tidak akan dilakukan kembali di 2015. Robert Yi, Senior Vice President and Head of Investor Relations Samsung Electronics, mengatakan bahwa mereka akan mengurangi varian ponsel yang akan dibuat.
"Di 2015, kami akan mengurangi model ponsel pintar dari seperempat menjadi sepertiga bila dibanding tahun ini," kata Yi, saat menghadiri acara Samsung Investors Forum 2014.
Dengan jenis ponsel yang dibuat terbatas, Samsung dikabarkan bakal fokus menggarap pasar di kelas menengah dan atas. Sementara untuk kelas bawah Samsung hanya akan sebaik mungkin menekan harga.
"Untuk ponsel kelas atas, inovasi adalah yang terpenting. Sementara untuk menengah bawah harga yang lebih penting," tambah Yi, seperti dilansir
ZDnet, Rabu (19/11).
Performa keuangan Samsung memang tak sebaik tahun lalu. Berdasarkan laporan Wall Street Journal, laba bersih Samsung turun 60 persen pada kuartal ketiga 2014 yang berakhir September 2014. Laba operasional juga turun 20 persen pada kuartal pertama menjadi tujuh persen pada kuartal ketiga.
Akibat keuntungan yang terus merosot, gaji CEO Samsung Electronics J.K Shin juga terpaksa dipangkas. Jika sebelumnya pada kuartal ketiga ia menghasilkan 1,7 miliar won, kini pendapatannya dipangkas menjadi 689 juta won, atau setara dengan Rp 7,6 miliar.