Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus Google melawan seorang pebisnis yang di-
bully di Internet dimulai di Pengadilan Tinggi, London, Senin (24/11). Lawan Google adalah seorang pebisnis bernama Daniel Hegglin yang dituduh sebagai pembunuh, pedofil, dan simpatisan Ku Klux Klan.
Hegglin menyatakan dirinya adalah korban salah tuduh dari orang yang tak bertanggung jawab. Tapi apa lacur. Postingan yang disebutnya palsu itu menyebar begitu rupa di dunia maya.
Dia lantas meminta Google memblokir semua postingan yang berkaitan dengan tuduhan itu dari mesin pencari. Tapi Google memintanya untuk menyebutkan daftar tautan web yang ingin dihapus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hegglin sendiri saat ini sudah tinggal di Hong Kong, tapi sebelumnya menetap dan bekerja sebagai bankir di Morgan Stanley di London. Dia menyadari ada
posting-posting yang mem-
bully dirinya itu pada 2011.
Dia mengklaim ada 3.600 website yang menyebut material yang tak benar tentang dirinya. Dia bilang, mengumpulkan semua daftar panjang itu akan memboroskan uang, tenaga, waktu, dan tak efektif.
Hegglin mengatakan, meski Google bukanlah inisiator atas tindakan tersebut, tapi Google ikut membuat tuduhan itu makin menyebar. Dia menuntut Google bertindak untuk mencegah posting keliru seperti itu makin menyebar.
Hugh Tomlinson, yang bertindak mewakili Hegglin, mengatakan proses menghapus tautan-tautan itu seperti permainan. Entah seberapa banyak yang dihapus, tautan seperti itu terus muncul.
"Klien saya ingin sebuah solusi yang lebih cepat untuk itu," tuturnya.