PERETAS KOMPUTER

Sony Selidiki Serangan Peretas dari Korea Utara

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 06:45 WIB
Sony Pictures menyelidiki peretas yang beroperasi di Tiongkok dan mungkin bekerja dengan Korea Utara atas serangan sistem pekan lalu.
Serangan siber yang mengganggu sistem komputer Sony Pictures Entertainment diduga berasal dari peretas yang mengatasnamakan Korea Utara, namun beroperasi dari Tiongkok. (Reuters/Toru Hanai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sony Pictures Entertainment sedang menyelidiki peretas yang bekerja atas nama Korea Utara, dan beroperasi di Tiongkok, yang mungkin bertanggungjawab atas serangan siber ke sistem komputer mereka pada awal pekan lalu.

Sumber yang dekat dengan kabar ini mengatakan kepada situs berita teknologi Recode, Jumat (28/11), serangan terhadap sistem Sony Pictures Entertainment tersebut terbilang besar sehingga membuat sistem mereka tumbang dan tak dapat diakses.

Bahkan, menurut sumber tersebut, serangan ini telah mengunci sistem Sony Pictures Entertainment hingga memaksa para karyawan bekerja dengan pena dan kertas selama sistem masih tumbang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber itu menekankan bahwa hubungan peretas dengan Korea Utara belum tentu sepenuhnya benar, namun tak bisa diabaikan begitu saja.

Peretas, yang beroperasi dengan nama Guardians of Peace atau GOP, meninggalkan pesan pada tampilan utama situs web Sony Pictures Entertainment. Pesan ini bernada ancaman untuk merilis data sensitif yang telah dicuri dari sistem Sony jika kehendak peretas tidak dituruti.

Pihak Sony enggan memberi komentar terkait peretasan ini pada pekan lalu. Kepada Recode, perusahaan asal Jepang itu hanya mengeluarkan pernyataan, “Sony Pictures Entertainment mengalami gangguan sistem, kami sedang bekerja keras untuk menyelesaikannya.”

Waktu serangan ini dekat dengan peluncuran “The Interview,” sebuah film komedi dari Sony yang menceritakan agen CIA dengan misi membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un.

Serangan serupa pernah dialami Sony dan kala itu, perusahaan menyalahkan pihak Korea Utara.

Pada 2013, peretas yang mengaku dari Korea Utara mengklaim telah menyerang jaringan siaran televisi Korea Selatan serta sistem keuangan. Serangan ini sempat melumpuhkan beberapa jaringan mesin ATM di Korea Selata, membuat nasabah tak bisa menarik uang tunai dari rekening mereka.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER