Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung menjawab spekulasi yang mengatakan bahwa perusahaan bakal mengganti J.K. Shin yang selama ini memimpin divisi produk mobile Samsung dengan merek dagang Galaxy. Meski penjualan ponsel Samsung menurun, Shin dipastikan tetap menjabat sebagai Co-CEO sekaligus kepala bisnis perangkat mobile Samsung.
Pengumuman ini sekaligus menyingkirkan kekhawatiran perombakan struktur organisasi di lingkungan karyawan. Kekhawatiran muncul setelah Samsung mengalami penurunan laba pada kuartal ketiga 2014. Perusahaan asal Korea Selatan ini membukukan laba sebesar 4,1 triliun won (US$ 3,9 miliar) atau turun 60 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun 2013.
Penjualan ponsel pintar andalan Galaxy S5 juga belum bisa menyaingi pendahulunya, Galaxy S4. The Wall Street Journal melaporkan, penjualan Galaxy S5 di tahun 2014 berkisar 12 juta, sementara pada jangka waktu yang sama, penjualan Galaxy S4 mencapai 16 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh tekanan produk pesaing terberatnya, Apple iPhone, serta dari produsen ponsel pintar Tiongkok yang menawarkan produk dengan harga terjangkau.
Senior Vice President Samsung, Lee June, mengingatkan bahwa divisi di bawah pimpinan Shin merupakan "penyumbang utama dalam grup bisnis Samsung sekaligus pemain global utama dalam bisnis handset." Kantor berita Reuters melaporkan, Minggu (30/11), Shin diberi kesempatan memperbaiki kinerjanya.
Salah satu langkah yang akan diambil adalah, memangkas produksi jumlah model ponsel pintar sebesar 30 persen di tahun 2015 mendatang.
Sepanjang 2014, Samsung telah merilis 52 ponsel pintar. Angka ini sangat tinggi dibandingkan para kompetitornya, di mana HTC hanya membuat 23 ponsel pintar, Nokia 20 ponsel, Motorola 10 ponsel, dan Apple hanya meluncurkan 2 ponsel pintar setahun.
Dalam kesempatan ini, Samsung juga mengumumkan bahwa kepala bisnis semikonduktor, Kwon Oh-hyun, dan kepala produk elektronik konsumen, Yoon Boo-keun, akan tetap bekerja pada posisinya.