Jakarta, CNN Indonesia -- Brian May terkenal sebagai gitaris di grup band Inggris, Queen. Tapi siapa mengira dia itu adalah seorang pakar astrofisika. Kini dia aktif dalam gerakan bernama Asteroid Day.
Gerakan ini mengkampanyekan bahayanya asteroid. Mereka mengimbau kerja sama global untuk mengidentifikasi dan melacak asteroid supaya tak membahayakan bumi.
"Manusia mungkin telah mengeliminasi kemungkinan tentang pemusnahan spesies karena dampak asteroid," ujar May, seperti dilansir LA Times. "Tapi, sangat mungkin ada jutaan objek di luar sana yang dapat menghancurkan sebuah kota di planet Bumi, tentunya akan lebih buruk."
Asteroid Day kemudian mengusung deklarasi 100x Asteroid Declaration. Mereka meminta pemerintah maupun organisasi swasta mendeteksi dan melacak asteroid yang tak jauh dari Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga mengusung penentuan tanggal 30 Juni 2015 sebagai Asteroid Day global. Tanggal 30 Juni adalah hari peringatan jatuhnya asteroid di Tunguska, Siberia, pada 1908.
Asteroid yang menghantam Siberia menghancurkan hutan seluas 800 mil persegi. Itu ekuivalen dengan luas sebuah kota metropolitan.
Deklarasi itu telah ditandatangani astronaut, ilmuwan, penerima Nobel, hingga artis ternama. Di antaranya adalah Bill Nye dan Russell Schweickart.
Ilmuwan sekaligus komedian asal Amerika, Nye, mengatakan, "Penelitian di Skotlandia tengah menyebarkan pesawat antariksa untuk membelokkan asteroid. Saya tidak bergurau, mereka gunakan laser."
Ia juga menekankan bahwa ancaman benda-benda luar angkasa terhadap Bumi bukanlah fantasi seperti di cerita-cerita fiksi. Itu merupakan suatu keadaan nyata yang mau tidak mau harus dihadapi.
"Alasan mengapa kita tak kunjung temukan peradaban lain mungkin karena mereka tidak berhasil bertahan dari serangan asteroid. Manusia harus mempelajari bagaimana membelokkan asteroid, jika tidak, harus bersiap musnah," lanjut Nye.
Sementara Schweickart, astronaut yang juga pendiri Association of Space Explorers (ASE) berkaca pada kejadian punahnya kehidupan dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu. Menurutnya, dengan segala teknologi yang mumpuni, manusia seharusnya lebih pintar dari dinosaurus dalam menghadapi ancaman tabrakan objek luar angkasa ke Bumi.
Astrofisika kondang Kip Thorne yang melejit namanya berkat film "Interstellar" juga menjadi salah satu penandatangan deklarasi ini.