SERANGAN SIBER

Peretas Sony Diduga Beraksi dari Hotel di Bangkok

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2014 09:57 WIB
Peretas komputer diduga menembus sistem komputer Sony Pictures Entertainment dari jaringan di sebuah hotel mewah di Bangkok, St. Regis.
Kantor Pusat Sony di Tokyo, Jepang. (CNN Indonesia/Reuters/Toru Hanai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peretas komputer diduga menembus sistem komputer Sony Pictures Entertainment dari jaringan di sebuah hotel mewah di Bangkok, St. Regis. Peristiwanya terjadi pukul 12.25 waktu Bangkok, tanggal 2 Desember.

Seperti dirilis oleh Bangkok Post, Senin (8/12), peretasan diduga terjadi di hotel berbintang lima itu. Entah dari sebuah kamar tamu atau di area publik, seperti lobi atau lokasi lainnya. Begitu kata sumber yang tak mau disebutkan namanya.  

Begitulah, sampai akhirnya dunia mengetahui detil pribadi dari 47 ribu karyawan Sony, baik yang masih bekerja maupun yang sudah tidak, sampai data para freelancer. Begitu juga informasi pribadi beberapa bintang Hollywood, seperti Sylvester Stallone. (Baca: Diretas, Lima Film Sony Bocor di Internet)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai kini, Sony masih berupaya keras mengatasi serangan itu. Yang jelas, pakar keamanan dunia siber menilai, serangan terhadap Sony adalah era kritis dalam dunia keamanan siber.
 
Siapa yang menyerang Sony? Sampai kini belum jelas. Korea Utara yang sempat dituding, membantah keras. Diduga, serangan itu lebih untuk mempermalukan Sony saja. (Baca: Korea Utara Bantah Hancurkan Sistem Komputer Sony)
 
Tapi bagaimana hasil penyelidikan bisa sampai ke St. Regis, yang berada di area nan ramai di Bangkok? Rupanya dari penelurusan jejak serangan, para pakar keamanan siber sampai ke koneksi di Regis.
 
Hotel ini berdiri di Jalan Rajadmari, di area yang banyak dihuni perusahaan-perusahaan internasional dan butik terkenal seperti Bulgari dan Valentino.

Bukti-bukti mengindikasikan, orang atau kelompok peretas itu mendistribusikan data Sony dari dalam hotel, meskipun ada kemungkinan juga mereka bekerja dari jarak jauh.

Alamat protokol Internet (IP) yang dipakai program jahat (malware) untuk berkomunikasi dengan para peretas, berlokasi di sebuah universitas di Thailand. Peretas memang sering mengambil keuntungan dari jaringan terbuka di universitas untuk melakukan serangan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER