MISI ANTARIKSA

Mantan Astronot Sarankan Manusia Hidup di Bulan

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2014 11:08 WIB
Mantan astronot Kanada, Chris Hadfield, menyarankan manusia untuk hidup di Bulan. Planet Mars dinilai Hadfield bukan rumah baru yang cocok untuk manusia.
Gerhana bulan total (Reuters/Jason Reed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan astronot Canadia Space Agency (CSA), Chris Hadfield memiliki pandangan sendiri mengenai kelanjutan hidup manusia. Menurutnya, lompatan besar bagi peradaban manusia harusnya menuju Bulan, bukan planet Mars sebagaimana diimpikan oleh banyak pihak.

Mars saat ini sedang menjadi tujuan penelitian yang diprediksi bisa menjadi “rumah baru” untuk manusia. Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, sedang mengembangkan pesawat antariksa Orion untuk menuju ke Mars. Begitu juga dengan Elon Musk, sang pendiri perusahaan pembuat pesawat antariksa SpaceX, yang punya keinginan membangun kota di Mars.

Namun, Hadfield yang berkewarganegaraan Kanada, mengkritik 'perebutan' misi penerbangan manusia ke Mars yang tengah berlangsung sekarang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jika kita mulai memutuskan untuk pergi ke Mars, semua orang akan mati," ujarnya pada acara Guardian Live di Royal Geographic Society, London, Minggu (7/12).

Hadfield melanjutkan, "kita tidak tahu apa yang sedang kita lakukan sekarang ini. Kita harus memiliki banyak penemuan antara yang terjadi sekarang dan planet merah itu sendiri."

Terlepas dari pujiannya untuk NASA yang berhasil membangun pesawat Orion, Hadfield menekankan langkah besar berikutnya harus dirancang untuk perjalanan menuju Bulan.


"Itu (Orion) kendaraan yang menakjubkan. Tapi tujuan kita selanjutnya adalah Bulan, di mana semuanya masuk akal. Perjalanan ke Bulan hanya memakan waktu tiga hari, kita pasti bisa menemukan hal-hal baru," seru Hadfield.

Lelaki berkumis itu meyakini tingkat ketidaksiapan manusia sekarang ini sebenarnya lebih buruk dari ekspedisi tahun 1845 silam yang dilakukan oleh John Franklin dan timnya untuk memetakan area Northwest Passage, sebuah rute jalur laut melalui Samudera Arktik.

Kapal mereka diduga terkepung oleh es dan sang perwira laut serta seluruh timnya yang berjumlah 128 awak seketika hilang. Tragedi tersebut dianggap tidak memiliki kesiapan yang memadai.


"Kemampuan kita pergi ke Mars, seperti berkaca pada kejadian yang dialami Franklin," katanya.

Hadfield bekerja untuk badan antariksa Kanada, Canadian Space Agency (CSA) sejak tahun 1992. Ia menjadi orang Kanada pertama yang melakukan penjelajahan di ruang angkasa, serta orang Kanada pertama yang menjadi pemimpin di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk Expedition 35 pada 2012 lalu.

Pada 3 Juli 2013 lalu, ia memutuskan untuk pensiun dari CSA dan kembali tinggal di Kanada setelah menghabiskan waktu hampir 30 tahun mendiami Amerika Serikat demi karirnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER