Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan siber selalu menyerang grup bisnis Sony. Setelah Sony Pictures Entertainment, kini giliran jaringan konsol permainan PlayStation Network dan Sony Entertainment Network yang diusili peretas pada Senin (8/12).
Serangan ini telah melumpuhkan sistem konsol permainan PlayStation yang membuat pengguna sulit mengakses layanan pada pukul 08.52 sampai 11.18 waktu Tokyo, Jepang.
Sony mengatakan gangguan tersebut berhasil mereka atasi dalam waktu dekat dan perusahaan kini sedang menyelidiki asal serangan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Sony, Jennifer Clark, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan belum dapat menginformasikan apakah ada informasi pengguna yang dicuri dalam serangan ini.
Ini bukan serangan pertama yang dialami PlayStation Network. Pada Agustus lalu, kelompok peretas yang beroperasi dengan nama LizardSquad mengklaim berada di balik peretasan PlayStation Network.
Para peretas menggunakan teknik serangan DDoS pada server. Dengan teknik ini, server dibanjiri dengan paket data sehingga lalu lintasnya menjadi sibuk.
Hal serupa juga dialami jaringan konsol permainan Xbox Live milik Microsoft pada awal Desember 2014.
Sebelumnya, serangan siber besar menghantam Sony Pictures Entertainment. Kali ini, pelakunya mengklaim beroperasi dengan nama Guardians of Peace atau GOP, berhasil mencuri data perusahaan sebesar 100 terabyte, menurut peneliti keamanan siber Adrian Sanabria.
Sejumlah film Sony yang velum rilis beredar di internet dan diunduh secara ilegal. Data penting seperti daftar gaji karyawan hingga informasi selebritas Hollywood, juga bocor di internet.
Karena perisitiwa ini, FBI hingga memperingatkan perusahaan lain atas keberadaan peranti lunak berbahaya yang bisa menyerang sistem mereka kapan saja.