Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) tengah mencanangkan rencana yang sekiranya akan dicapai dalam kurun waktu 25 tahun ke depan.
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin menguraikan beberapa hal yang akan dicapai demi kemajuan keantariksaan Indonesia.
Agenda besar Lapan adalah mengembangkan satelit penginderaan jarak jauh yang diharapkan bisa memantau kondisi Indonesia dan memetakan keadaan maritim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satelit penginderaan jarak jauh ini juga disebut sebagai satelit besar nasional, rencananya akan dikembangkan sebanyak dua unit.
"Anggaran pengembangan satelit ini kasarnya Rp 4,5 triliun. Satu satelit seharga 1,5 triliun, sisa anggaran akan digunakan untuk fasilitas pengembangan, uji coba, integrasi, dan lainnya," ujar Thomas saat ditemui di acara Seminar Nasional Penerbangan dan Antariksa 2014 di kantor BPPT, Jakarta Pusat, Rabu (10/12).
Satelit tersebut akan diluncurkan menggunakan bantuan wahana antariksa dari negara lain seperti India, Jepang, dan Tiongkok dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Selain satelit penginderaan jarak jauh, Lapan memiliki keinginan untuk luncurkan satelit telekomunikasi.
Namun, Menristek Dikti, Muhammad Nasir menyampaikan harapannya, "saya sih punya mimpi, dalam kurun waktu lima tahun bisa enggak luncurkan satelit penginderaan jarak jauh sekaligus telekomunikasi. Agar lebih efektif."
Selain satelit, Lapan berencana akan membangun observatorium nasional yang mengambil lokasi di Nusa Tenggara Timur.
Nusa Tenggara Timur dianggap menjadi lokasi yang memiliki kecerahan terbaik di Tanah Air. Observatorium nasional akan dimanfaatkan sebagai sarana penelitian lingkungan antariksa seperti dinamika atmosfer Bumi.
Tak lama lagi, Lapan mengakui akan segera membangun bandar antariksa (space port), sebuah stasiun peluncuran wahana antariksa yang juga akan mengambil tempat di Indonesia Timur.
"Mungkin akan memakan waktu lebih dari 25 tahun, tapi setidaknya kita harus mulai bangun dari sekarang," lanjut Thomas.
Selanjutnya, Lapan akan menciptakan
space policy, atau kajian kebijakan antariksa yang mencakup hubungan internasional tentang keantariksaan.