BELANJA ONLINE

Belanja Online Rawan Penipuan?

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2014 14:03 WIB
Membeli barang tanpa bertemu langsung dengan penjual, masih belum banyak diterima di Indonesia. Alasannya sama, takut tertipu.
Hari Belanja Online Nasional merupakan salah satu langkah untuk membangun industri e-commerce Indonesia (Ilustrasi/pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Membeli barang tanpa bertemu langsung dengan penjual, masih belum banyak diterima di Indonesia. Alasannya sama, takut tertipu.

"Pernah tertipu, waktu beli lewat pedagang di Instagram. Barang yang sudah dibayar nggak dikirim," cerita Ningsih.

Ningsih tidak sendiri. Christina, pekerja swasta lainnya, mengaku juga pernah ditipu saat melakan transaksi melalui pedagang di Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama, saya juga dulu pernah. Beli barang tapi nggak dikirim," katanya, kepada CNN Indonesia, Jumat (12/12).

Kedua wanita tersebut adalah contoh kecil penipuan yang marak terjadi di internet, hal inilah yang kemudian coba diluruskan kembali oleh para pelaku e-Commerce, misalnya Lazada.

"Kami tidak seperti itu, model bisnis kami jelas berbeda. Kami bukan perantara antara konsumen dengan konsumen, kami seperi mall dengan konsep online," kata Magnus Ekbom, Chief Executive Officer Lazada.

Ekbom, yang beberapa waktu lalu singgah ke kantor CNN Indonesia juga menjamin, bahwa cerita penipuan yang dialami Ningsih dan Christina tidak akan terjadi saat bertransaksi di Lazada.

"Makanya saya sarankan kalau mau beli ya situs resmi," saran pria asal Swedia itu.

Hari Belanja Online Nasional yang hari ini diselenggarakan para pelaku e-commerce, adalah salah satu cara untuk membangun kepercayaan konsumen Indonesia. Memberikan pengalaman yang benar soal bertransaksi di dunia maya.

Selain itu Hari Belanja Online Nasional juga salah satu cara untuk menggenjot jumlah transaksi para pelaku e-commerce dunia yang berbisnis di Indonesia.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER