Jakarta, CNN Indonesia -- Aplikasi pesan instan terpopuler, WhatsApp, kemungkinan besar akan muncul dalam versi dekstop dalam waktu dekat.
Hal ini dilakukan pihak WhatsApp untuk menghadapi tantangan persaingan dari aplikasi pesan instan lainnya yaitu Telegram.
Uniknya, kabar mengenai WhatsApp yang akan membuat versi desktop justru datang dari pesaingnya, Pavel Durov selaku pendiri Telegram. Ia yakin hal ini akan dilakukan WhatsApp untuk menyaingi aplikasi buatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (WhatsApp) coba untuk menyewa para pengembang web kami untuk dapat bersaing," ujar Durov dikutip dari
TechCrunch, Senin (15/12).
Durov juga mengatakan bahwa Telegram telah memiliki 35 juta pengguna aktif dalam satu bulan dengan 600 juta pesan setiap harinya. Sangat wajar jika WhatsApp merasa terancam dalam persaingan ini.
"Kami melihat banyak yang beralih pada Telegram. Aplikasi ini lebih cepat dalam melakukan beberapa tugas yang sama tapi lebih aman," lanjutnya.
Durov juga mengatakan, popularitas Telegram tersebar merata di seluruh benua. Aplikasi ini memiliki basis pengguna yang besar di Spanyol, Italia, Belanda dan negara-negara di Asia.
Popularitas ini kian meningkat seiring dengan merebaknya isu keamanan data pengguna yang semakin membuat khawatir para pengguna WhtasApp. Pasalnya, pihak Telegram mengkalim bahwa aplikasinya bebas dari pemanfaatan data pribadi pengguna.
Di Indonesia sendiri, WhatsApp menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan. Berdasarkan survei
GolbalWebIndex, sejak tahun 2013 WhatsApp mengalami kenaikan jumlah pengguna hingga 133 persen.
Secara global, penggunaan aplikasi pesan instan kian meningkat. Penggunaan aplikasi ini terus tumbuh pada setiap kuartal sejak Q4 2012, dan kawasan Asia Pasifik menjadi pengguna terbesar dengan angka 36 persen, mewakili lebih dari dua pertiga pengguna di dunia.