Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan rintisan GrabTaxi mengumumkan masuknya dana segar senilai Rp 3 triliun dari investor Softbank. Sebagian akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis perusahaan aplikasi pemesanan taksi itu di Indonesia.
"Jumlah yang besar, namun tidak terlalu besar," ujar pendiri sekaligus CEO GrabTaxi, Anthony Tan di Jakarta, kemarin.
Tan mengatakan Indonesia adalah satu di antara enam negara yang bakal mendapatkan bagian dari dana investasi tersebut. Tapi dia enggan menyebutkan jumlahnya.
Tan menjelaskan kucuran investasi Rp 3 triliun tersebut akan dimaksimalkan untuk peningkatan tenaga kerja atau sumber daya manusia GrabTaxi di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GrabTaxi di Indonesia adalah yang paling baru di antara lima negara lainnya. Sehingga strategi yang menurutnya paling jitu ialah pengembangan sumber daya manusia.
"Kami akan merekrut ratusan tenaga kerja. Intinya harus kuatkan dulu sistem pengoperasiannya agar ke depannya semakin kuat melawan persaingan. Posisi seperti teknisi dan pemasaran adalah contoh yang nampaknya akan dibutuhkan," kata kepala pemasaran GrabTaxi Indonesia, Kiki Rizki.
Selain urusan SDM, Tan juga melanjutkan, GrabTaxi di Indonesia akan memajukan hubungan kemitraan dengan perusahaan lain guna semakin mengembangkan bisnis GrabTaxi sendiri.
"Di Indonesia perlu ditingkatkan kerjasama partnership. Seperti di Malaysia, kami bekerja sama dengan Pepsi dan juga Wonda Coffee sebagai layanan delivery," kata Tan.
Aplikasi GrabTaxi adalah solusi pemesanan taksi otomatis berbasis GPS. Perusahaan ini berdiri sejak 2012 di Malaysia. Kini GrabTaxi sudah tersebar di enam negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia sendiri, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.