SERANGAN SIBER

Dipertanyakan, Kemampuan Korea Utara Retas Sony Pictures

CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2014 10:07 WIB
Walau mengelak, Korea Utara dituding sebagai dalang peretasan ke Sony Pictures Entertainment. Tapi kemampuan negeri itu meretas komputer dipertanyakan.
Kantor Pusat Sony di Tokyo, Jepang. (CNN Indonesia/Reuters/Toru Hanai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan siber yang menimpa Sony Pictures Entertainment cukup menarik perhatian pemerintah Amerika Serikat. Walau mengelak, Korea Utara dituding sebagai dalang tindak kriminal tersebut.

Namun, apakah benar negeri pimpinan Kim Jong Un itu berpotensi sebagai otak kejahatan siber ini? Seperti dilansir CNN, benarkah Korea Utara memiliki kemampuan untuk melakukan peretasan siber?

Merujuk kembali kepada serangan siaran media dan bank di Korea Selatan tahun 2013 lalu, kepolisian setempat menginvestigasi lumpuhnya komputer secara meluas yang menyerang sistem penyiaran televisi ternama dan sejumlah bank. Hal tersebut sempat mendorong militer turun tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian regulator komunikasi Korea Selatan menghubungkan lumpuhnya komputer ke aksi peretasan yang menggunakan kode virus malware.

Kala itu, staf Kementerian Ilmu Pengetahuan, Lee Seung-won, memberitahukan bahwa investigasi yang berlangsung menemukan banyak kode malware tidak karuan yang pernah digunakan oleh Korea Utara sebelumnya. Pihak Korea Utara membatah hal tersebut.

"Kami menyepelekan kemampuan siber Korea Utara. Kasus tahun lalu saja tidak membuktikan mereka bersalah," ujar direktur Studi Asia di Universitas Georgetown, Victor Cha, seperti dikutip CNN, Jumat (19/12).

Begitu pula dengan tuduhan peretasan Sony Pictures, Korea Utara membantah adanya campur tangan terhadap tindakan tersebut.

Tapi Korea Utara menyerukan pelarangan penayangan film "The Interview" produksi Sony Pictures, film komedi yang menceritakan upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Hanya saja Korea Utara dinilai bersikap abu-abu. Agen berita milik pemerintahan Korea Utara, KCNA dikabarkan 'memuji' serangan siber Sony Pictures.

"Peretasan itu mungkin saja sebagai perbuatan yang adil dari para pendukung warga Korea Utara yang bersimpati," kata pihak KCNA.

"Peretasan itu sangat fatal karena semua sistem di perusahaan Sony Pictures dibikin lumpuh, yang mengakibatkan penghentian aktivitas kerja dan berujung pada kerugian dalam jumlah besar," lanjut pihak KCNA.

Beberapa ahli menyimpulkan beberapa petunjuk adanya keikutsertaan Korea Utara. Mereka mengatakan adanya kesamaan antara kode malware yang digunakan pada peretasan Sony dengan serangan di Korea Selatan.

Keduanya mengandung tulisan Korea, yang mana dianggap sebagai bahasa yang tidak lazim bagi kriminal siber.

Cha menyatakan, "Sayangnya, hal itu adalah kemenangan besar bagi Korea Utara karena mereka mampu membuat Sony Picture lumpuh dan berhasil membuat pemerintah AS mengakui dalangnya adalah mereka, namun tidak ada rencana aksi yang akan dilakukan."

 
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER