Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi pengidap diabetes, suntikan insulin setiap hari akan sangat dibutuhkan agar tubuh dapat mengontrol kadar gula dalam darah, sehingga dapat beraktifitas secara normal. Namun banyak pihak yang menilai bahwa melakukan suntik insulin dalam jangka panjang akan berdampak negatif bagi tubuh penderita.
Sebuah studi yang dilakukan di Rensselaer Polytechnic Institute menemukan ada sebuah cara yang lebih aman dilakukan untuk memanipulasi jumlah produksi insulin pada tubuh manusia.
Para ilmuwan telah melakukan percobaan dengan menggunakan gelombang elektromagnetik pada tikus kecil dan hasilnya sangat menjanjikan untuk diaplikasikan pada manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penggunaan medan magnet berbasis frekuensi radio adalah kemajuan besar dalam dunia genetika karena hasil penggunaan magnet ini sangat mudah diadaptasikan," kata Jonathan S. Dordick, Profesor Teknik Kimia dan Biologi di Rensselaer Polytechnic Institute, seperti dikutip media, Jumat (19/12).
Gelombang elektromagnetik yang dijuluki radiogenetik ini menggunakan gelombang radio dengan frekuensi rendah atau medan magnet untuk mengaktifkan beberapa partikel yang dapat merangsang produksi insulin.
Menurut penelitian, sistem gelombang elektromagnetik akan mengaktifkan saluran ion yang disebut TRPV1, sehingga ketika partikel ini terkena gelombang radio atau magnetik, akan membuka saluran yang mengarah pada aktivasi gen yang memproduksi insulin.
"Anda tidak perlu memasukkan apapun, tidak ada kabel atau sistem cahaya," ujar Jonathan.
Nantinya, gelombang elektromagnetik ini akan dipasangkan pada perangkat yang dapat digunakan oleh manusia seperti jam tangan, ponsel atau perangkat lainnya, sehingga para penderita diabetes tidak memerlukan suntikan insulin yang berlebihan.