HASIL PENELITIAN

Berjiwa Muda Bisa 'Curangi' Kematian

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 06:27 WIB
Penelitian dari University College London memperlihatkan pengaruh dari gairah jiwa muda dapat memperpanjang usia manusia dibandingkan mereka yang merasa tua.
Sebuah penelitian dari University College London memperlihatkan pengaruh dari gairah jiwa muda dapat memperpanjang usia manusia. (Getty Images/Feverpitched)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ini mungkin terdengar seperti gagasan klise, tetapi sekali lagi sebuah penelitian mengatakan bahwa jika ingin menikmati dunia lebih lama, Anda dianjurkan untuk selalu merasa muda dan ceria setiap saat.

Sebuah penelitian dari University College London memperlihatkan pengaruh dari gairah jiwa muda dapat memperpanjang usia manusia. Optimisme dalam hidup tampaknya dapat ‘menipu’ kematian.

Tim peneliti melakukan pemantauan tingkat kebahagiaan dan kesehatan terhadap 6 ribu orang selama delapan tahun. Rata-rata usia para responden adalah 65,8 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penelitian, ada 70 persen responden yang merasa tiga tahun lebih muda dari usia asli mereka, lalu 25,6 persen merasa tidak lebih muda dan tidak lebih tua dari usia sebenarnya, dan 4,8 persen yang merasa satu tahun lebih tua dari usia asli.

Penelitian ini mengungkapkan, sekitar 70 persen responden yang merasa lebih muda tiga tahun dari usia asli mereka, memiliki 41 persen kemungkinan lebih kecil untuk meninggal dalam periode berikutnya. Hanya 14 persen orang yang berjiwa muda telah meninggal dunia sejak penelitian dimulai dan berjalan selama delapam tahun.

Sementara itu, satu dari empat orang yang menganggap mereka satu tahun lebih tua dari usia asli, telah meninggal dunia sejak penelitian ini dimulai.

Tim peneliti meyakini semangat muda tetap membawa manfaat yang signifikan, walau tak dipungkiri, faktor kesehatan atau penyakit yang diderita mungkin membawa pengaruh dalam penelitian ini.

Tim penelitian juga percaya, mereka yang berjiwa muda cenderung mampu merawat dirinya sediri, menjaga berat badan, pola makan, dan mengikuti saran medis.

Untuk aspek eksternal, mereka masih memiliki teman-teman yang usianya lebih muda, sehingga pergaulan mereka pun akan terus berkembang dan membawa dampak positif.

Sementara orang-orang yang merasa lebih tua dari usia sebenarnya cenderung menyendiri atau terisolasi dari kehidupan sosial dan tidak memiliki perawatan diri yang baik.

Penelitian yang sudah dipublikasikan dalam jurnal JAMA Internal Medicine itu cukup menunjukan hubungan yang kuat antara usia yang dirasakan dengan kardiovaskular, atau kesehatan jantung dan arteri.

"Kami menemukan bahwa sikap yang menerima apa adanya terhadap usia tua bisa prediksi mortalitas kardiovaskular selama delapan tahun," ujar pemimpin penelitian, Andrew Steptoe, sebagaimana dilansir dari laporan The Telegraph.

Steptoe melanjutkan, "Walau kesehatan dasar, kemampuan fisik, dan perilaku kesehatan juga bisa menjadi penyebab, namun tetap 41 persen menunjukan bahaya kematian yang lebih besar terhadap orang yang merasa lebih tua dari usia nyata, dibandingkan mereka yang berjiwa muda."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER