Jakarta, CNN Indonesia -- Jangan remehkan anak Sekolah Menengah Kejuruan. Siswa SMK dari Malang dan Indramayu sukses merancang dua mobil tenaga surya yang sedang diuji ketangguhannya menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Indramayu dan Malang.
Mobil bertenaga surya buatan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang dan SMK Muhammadiyah Haurgeulis Indramayu diperkenalkan ke publik pada Jumat (19/12).
Suryawangsa 2, bus kecil bertenaga surya karya SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang, mampu menempuh kecepatan hingga 60 km per jam. Tenaga dipasok dari empat sel surya yang terdapat di atap kendaraan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Micro bus ini dibangun dalam waktu delapan bulan saja. Anggarannya diambil dari kas SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang.
"Biaya total lebih dari 100 juta kami sediakan sendiri. Ini murni karya SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang," ujar kepala sekolah SMK Muhammadiyah 7 Malang, Pahri, kepada wartawan pada jumpa pers pagi tadi di kantor pusat PP Muhammadiyah, Jakarta.
Mobil kedua adalah Giwangkara. Mobil yang diharapkan bisa jadi mobil rakyat itu mampu menampung empat penumpang. Tenaga dipasok dari empat sel surya di atapnya, dengan kapasitas daya sebesar 12 Volt/20 Ampere.
Giwangkara mampu berjalan hingga kecepatan maksimal 40 km per jam.
"Masih butuh banyak perkembangan, namun ini adalah proses pembelajaran bagi siswa. Sebenarnya kedua mobil ini (Suryawangsa 2 dan Giwangkara) tidak jauh berbeda ya," kata kepala sekolah SMK Muhammadiyah Haurgeulis, Suparman.
Dengan bahan bakar dari tenaga matahari, mobil ini termasuk ramah lingkungan. "Kami ingin membuat kendaraan yang ramah lingkungan, apalagi saat ini BBM juga semakin langka," kata Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Suryawangsa 2 dan Giwangkara langsung dikendarai menuju Indramayu dan Malang selepas diresmikan oleh Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah Anies Baswedan, jumat (19/12). Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan kedua mobil surya tersebut.