BISNIS DIGITAL

The Interview Laku Keras via Jalur Online

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 10:55 WIB
Film yang membuat Sony Pictures menjadi bulan-bulanan hacker akhirnya dirilis lewat sejumlah jalur distribusi online.
Film komedi The Interview akhirnya dirilis Sony melalui berbagai jalur distribusi (Reuters/Rick Wilking)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sony Pictures Entertainment mengumumkan ada lebih dari dua juta orang yang membeli film kontroversial produksinya, "The Interview". 

Sejak tersedianya "The Interview" pada 24 Desember lalu di layanan streaming online seperti YouTube, Google Play, Xbox Video, dan situs pribadi Sony sendiri, film ini menyapu penjualan senilai US$ 15 juta pada Sabtu malam lalu (27/12).

Film yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen tersebut dibanderol seharga US$ 14,99 dan US$ 5,99 untuk biaya rental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah tersebut adalah lima kali lebih besar dari penjualan box office pada akhir pekan yang dirilis di 331 bioskop, yaitu hanya mencapai US$ 2,8 juta.

Apple juga sudah mulai menjual "The Interview" pada platform iTunes, Minggu (28/12). Ketersediaan film genre komedi itu di platform iTunes dianggap dapat memudahkan para pengguna agar bisa menonton dengan Apple TV.

Media sosial seperti Twitter masih mempromosikan "The Interview" kepada para penggunanya dengan mengedarkan notifikasi untuk mem-follow akun Rogen.

"The Interview" menceritakan dua orang jurnalis yang dimanfaatkan oleh pihak CIA dalam misi pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Serangkaian masalah yang terjadi seputar film ini dan Sony Pictures sendiri telah berlangsung dari awal bulan Desember. Sistem komputer Sony Pictures diretas oleh kelompok yang mengaku bernama Guardian of Peace.

Film-film Sony Pictures juga dibobol dan tersebar secara online, data internal seputar gaji karyawan, nomor jaminan sosial, hingga percakapan pribadi petinggi Sony Pictures turut bocor.

Disinyalir pelaku serangan siber tersebut berasal dari Korea Utara walaupun belum ada bukti kuat, namun "The Interview" disebut-sebut sebagai motif peretasan Sony Pictures karena ide ceritanya yang mengisahkan tentang pembunuhan sang pemimpin Korea Utara itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER