Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok memperkuat sistem blokir internet negara dengan memblokir layanan pesan elektronik Gmail milik Google. Menurut Google Transperancy Reports, lalu lintas Gmail di negara itu merosot tajam sejak Jumat, 26 Desember 2014.
Kantor berita
Reuters melaporkan, sejumlah pengguna Gmail di Tiongkok masih mengeluhkan layanan yang terganggu hingga Senin (29/12).
"Saya pikir pemerintah hanya berusaha untuk lebih menghilangkan kehadiran Google di Tiongkok dan bahkan melemahkan pasar luar negeri," kata salah seorang pengelola GreatFire.org, yang menggunakan nama samaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayangkan jika pengguna Gmail mungkin tidak sampai kirim pesan ke klien di Tiongkok. Banyak orang di luar Tiongkok mungkin terpaksa beralih dari Gmail."
GreatFire.org sendiri merupakan situs web pemantau aktivitas pemblokiran situs web dan kata kunci di Tiongkok.
Pihak Google telah memeriksa jaringan Gmail ke Tiongkok dan memastikan tidak ada yang salah.
Sejak Juni tahun ini, hampir semua layanan Google dibatasi aksesnya di Tiongkok. Pekan lalu, pengguna Gmail masih bisa mengakses pesan elektronik melalui protokol seperti IMAP, SMTP, dan POP3.
Tiongkok dikenal sebagai negara yang memiliki sistem blokir internet tercanggih di dunia, yang dikenal sebagai "Great Firewall of China.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying, mengatakan ia tidak tahu apa-apa tentang pemblokiran Gmail di Tiongkok. Chunying mengklaim pemerintah berkomitmen menyediakan lingkungan bisnis yang baik bagi investor.
“Tiongkok secara konsisten memiliki sikap ramah dan mendukung terhadap investor asing yang melakukan bisnis resmi di sini, "katanya. “Seperti biasa, kami akan terbuka, transparan, untuk lingkungan perusahaan asing di sini.”
Selama ini, para pengguna internet di Tiongkok memanfaatkan peranti lunak Virtual Private Network (VPN) yang memungkinkan akses ke layanan yang diblokir pemerintah.