PROYEKSI TEKNOLOGI 2015

Keamanan Jadi Tantangan Wi-Fi di Masa Depan

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Kamis, 01 Jan 2015 10:47 WIB
Wi-Fi berkaitan erat dengan ruang publik di mana setiap orang dapat memasukinya secara bebas. Tetapi, jaringan ini tak memiliki perlindungan tingkat tinggi.
Jaringan Wi-Fi di ruang publik tak selamanya dilindungi dengan keamanan tingkat tinggi. (GettyImages/Dibas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi internet nirkabel Wi-Fi genap berusia 15 tahun pada 2014 lalu. Wi-Fi Alliance, organisasi yang mengelola standar dan pengembangan teknologi wi-Fi dunia, mengatakan bahwa tantangan utama yang dihadapi oleh penyedia teknologi WiFi ada di sisi keamanan.

Wi-Fi sangat berkaitan erat dengan ruang publik di mana setiap orang dapat memasukinya secara bebas. Hal inilah yang menjadi sorotan tajam.

"Beberapa waktu belakangan, banyak jaringan Wi-Fi yang terbuka untuk publik dan telah beroperasi. Dan orang-orang sudah seharusnya khawatir akan hal ini," ujar Greg Ennis Vice President Technology Wi-Fi Alliance, seperti dikutip dari Forbes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada dasarnya, risiko terbesar yang akan dihadapi ketika terhubung dalam sebuah jaringan Wi-Fi publik adalah jaringan yang tidak terlindungi. Mereka tak tahu apa yang dilakukan empunya jaringan. Bisa jadi dimanfaatkan untuk kegiatan negatif.

Bahkan, berdasarkan data dari perusahaan antivirus Kaspersky pada tahun 2014, sebanyak 40 persen dari pengguna Wi-Fi memiliki risiko tinggi data dan informasinya diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Wi-Fi menggunakan gelombang radio yang langsung tertuju pada perangkat pengguna. Gelombang ini bersifat sharing, maka ada kemungkinan besar setiap orang yang terhubung dengan Wi-Fi yang sama dapat melihat isi dari perangkat pengguna lain. Inilah yang menjadi risiko besar penggunaan wi-Fi dan tentu saja harus ada solusi kongkret pada masa mendatang khususnya 2015.

Ennis menambahkan bahwa salah satu solusi yang terbaik untuk mengatasi isu keamanan ini adalah dengan menggunakan Passpoint. Dengan Passpoint, maka pengguna tidak perlu membuat sebuah koneksi dengan pengaturan manual seperti memasukan nama pengguna dan kata sandi.

Dengan Passpoint pula, ketika pengguna terdeteksi berada dalam jangkauan sebuah Wi-Fi, maka perangkat akan terhubung secara otomatis. Untuk bisa melakukannya, pengguna harus bermitra terlebih dahulu dengan sebuah perusahaan telekomunikasi yang menyediakan layanan ini.

Menurut Ennis, hal ini dapat mengurangi risiko negatif yang dapat terjadi ketika pengguna terkoneksi dengan Wi-Fi publik. Karena, perusahaan telekomunikasi setidaknya memberi jaminan keamanan data kepada pelanggan.

"Passpoint akan membawa tingkat keamanan tinggi dan andal untuk meratakan jaringan Wi-Fi publik," kata Ennis.

Jaringan komunikasi ini memang diprediksi memiliki masa depan yang baik, terlebih dengan rancangan program Internet of Things yang diterapkan oleh berbagai perusahaan dan negara.

Teknologi nirkabel seperti Wi-Fi ini akan memainkan peran kunci dalam beberapa tahun mendatang seiring dengan pertumbuhan perangkat mobile seperti ponsel dan tablet. Segala masalah serta resiko yang ada pada jaringan nirkabel ini, menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi para penyedia layanan dan teknologi untuk menjamin keamanan setiap pengguna.

"Teknologi ini mengalami evolusi besar selama 15 tahun terakhir. Tapi yang penting adalah bagaimana menghadapi kemajuan teknologi ini," kata Ennis. (adt/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER