Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Huawei asal Tiongkok berhasil meraih pendapatan US$ 11,8 miliar dari penjualan ponsel pintar sepanjang 2014, menurut sebuah memo yang dikirim kepada karyawan Huawei.
Memo yang dikirim oleh Kepala Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu, itu mengatakan bahwa divisi ini berhasil mengirim sekitar 75 juta unit ponsel pintar pada 2014.
Produk yang dikirimkan termasuk ponsel yang berada di bawah merek dagang Huawei dan ponsel yang tidak menggunakan merek Huawei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau mengalami peningkatan pengiriman lebih dari 40 persen dari tahun ke tahun, penjualan ponsel pintar Huawei masih berada di bawah target sebelumnya yang dipatok sebesar 80 juta unit.
Dikutip dari
Reuters, juru bicara Huawei, Maggie Qi enggan untuk berkomentar mengenai hal ini.
Huawei merupakan salah satu produsen asal Tiongkok yang berani menawarkan produk dengan harga terjangkau. Langkah ini juga dilakukan oleh produsen Tiongkok lain, seperti Xiaomi dan Lenovo, yang pada akhirnya berpengaruh pada produsen Samsung dan Apple yang selama ini fokus ke segmen pasar menengah ke atas.
Analis Alan Chen dari lembaga penelitian TrendForce mengatakan dalam sebuah catatan penelitian akhir 2014, bahwa Huawei, Xiaomi dan Lenovo sedang bersaing ketat untuk menjadi produsen dengan keuntungan paling tinggi.
Xiaomi melakukannya dengan merancang ponsel pintar dengan spesifikasi mumpuni, peranti lunak yang sudah dimodifikasi dengan baik, namun dijual dengan harga terjangkau. Sementara Lenovo memilih untuk mengakuisisi Motorola Mobility sebagai "kendaraan" untuk masuk ke pasar negara maju.
"Bagaimana akuisisi Motorola yang dilakukan oleh Lenovo serta kesukesan Xiaomi di dalam dan luar negeri akan menjadi faktor kunci menentukan siapa yang menjadi perusahaan Tiongkok terbaik tahun 2015," kata Chen.
Secara matematis, Xiaomi kini telah melampaui target penjualan sebanyak 60 juta unit tahun ini. Meningkat tiga kali lipat dari 2013 yang hanya mampu menjual sebanyak 18,7 juta unit.
Selain itu, LG asal Korea Selatan, menurut para analis juga mencatat peningkatan penjualan yang cukup menguntungkan sebanyak 26 persen dari tahun sebelumnya.
(adt)