LOMPATAN DETIK

Detik Kabisat Sempat Rusak LinkedIn dan Foursquare

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 18:51 WIB
Lompatan detik pada 2 Juli 2012 sempat merusak sistem Foursquare, Mozilla sampai LinkedIn, yang memakai server Linux dengan rujukan Network Time Protocol.
Sejumlah layanan internet yang menggunakan server Linux mengalami gangguan sistem waktu ketika terjadi detik kabisat pada 2 Juli 2012. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Melambatnya laju waktu karena fenomena detik kabisat atau lompatan detik (leap second) sempat memberi dampak negatif pada 2 Juli 2012 silam. Kala itu, meski hanya menambahkan 1 detik pada waktu normal, fenomena ini menumbangkan layanan internet besar sekelas Foursquare, Reddit, Mozilla, Pirate Bay, hingga LinkedIn.

Seluruh layanan di atas merupakan situs yang menggunakan server Linux serta menjalankan aplikasi Java. Hal ini terjadi karena server Linux memiliki rujukan waktu pada Network Time Protocol (NTP). NTP sendiri berbasis pada jam atom yang menampilkan hitungan detik hingga 59.

Ketika fenomena ini terjadi, penambahan 1 detik ekstra pada jam atom dilakukan dengan menampilkan detik 59 selama dua kali. Inilah yang membuat sistem dan server kebingungan dalam membaca waktu yang tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan hal ini membuat pencipta Linux, Linus Torvalds berkomentar mengenai sulitnya menghadapi fenomena ini.

"Hampir setiap kali kita menghadapi lompatan detik, kita menemukan hal yang benar-benar menjengkelkan," ujar Torvalds dikutip dari The Verge.

"Ini adalah kasus klasik dalam pengkodean. Hal ini pada dasarnya tidak pernah terjadi dan diuji dalam kondisi normal," lanjutnya.

Ada sejak 1972

Fenomena detik kabisat sudah terjadi sejak 1972 karena Bumi bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi.

Kebijakan ini dibuat oleh para ilmuwan di Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS), sebuah lembaga internasional yang bertugas memantau waktu dunia berdasarkan jam atom.

Para ahli sepakat bahwa waktu di Bumi harus disesuaikan dengan jam atom sebagai acuan waktu dunia. Untuk mendapatkan waktu yang sesuai, maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia.

Tahun 2015 ini, lompatan detik akan terjadi pada 30 Juni mendatang dan memperlambat waktu selama satu detik pada UTC. Meski hanya lebih lambat satu detik, fenomena ini dapat memberikan dampak luar biasa pada sistem komputer dan layanan internet di berbagai bidang industri.

Para insinyur yang terlibat dalam pembuatan sistem peramban Mozilla Firefox dan Opera memberikan komentar serupa.

"Server menjalankan aplikasi Java seperti Hadoop dan ElasticSearch, dan java tidak muncul untuk menjalankannya. Kami percaya hal ini terkait lompatan detik yang terjadi pada tengah malam. Dalam hal ini, sistem Java terperangkap dalam lompatan detik," kata Eric Ziegenhorn, seorang insinyur di Mozilla dikutip dari PC Mag.

"Lompatan detik begitu buruk. Setelah empat tahun dari fenomena lompatan detik pertama, sistem dan aplikasi kami masih mengandalkan perkiraan lama. Sehingga masih bisa menyebabkan kerusakan parah ketika fenomena ini terjadi," kata Marco Marongiu, System Administrator Opera.

Teknik Google

Berbeda dengan Google. Dalam menghadapi fenomena ini perusahaan telah menyiapkan teknik khusus yang mereka sebut "leap smear".

Dalam teknik ini, mereka memodifikasi pola pengaturan berjalannya waktu pada server Network Time Protokol (NTP) internal dengan menambahkan beberapa milidetik secara bertahap. Sehingga, server tidak berpikir bahwa ada sesuatu yang salah ketika lompatan waktu terjadi.

"Semua server kami kemudian dapat melanjutkan pekerjaannya seperti biasa tanpa terpengaruh lompatan detik yang terjadi. Tim kami akan memastikan bahwa fluktuasi waktu tidak akan memengaruhi produk dan layanan Google," tulis Google dalam blognya.

Leap smear sendiri merupakan hasil eksperimen dan kerja keras para insinyur Google selama bertahun-tahun. Mereka berharap teknik ini dapat memecahkan masalah besar yang bisa dialami banyak pihak di dunia.

Waktu yang tepat digunakan untuk menjalankan seluruh layanan Google, termasuk mesin pencari, navigasi, email, dan akan berpengaruh pada setiap data yang mereka hasilkan.

Selain layanan internet, detik kabisat yang terjadi pada 2012 lalu juga memengaruhi layanan penerbangan.
Masalah besar terjadi pada penerbangan Virgin Airlines karena waktu yang tidak sesuai. Kasus ini juga membuat 400 penerbangan maskapai penerbangan Qantas tertunda. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER