PENELITIAN HEWAN

Misteri Hitam Putih Zebra Terungkap

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 11:25 WIB
Sudah lama para ilmuwan coba mengungkap mengapa hewan Zebra memiliki tubuh belang hitam dan putih. Pertanyaan itu akhirnya terjawab.
Hitam putih di tubuh Zebra ternyata tidak hanya berfungsi sebagai pendingin, tapi juga agar terhindar dari penyakit yang dibawa lalat (Pixabay/JamesDeMers)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sangat mudah mengenali zebra, hewan dengan tubuh yang 'dihiasi' pola garis-garis hitam dan putih ini. Siapa sangka, sejak dahulu pola garis hitam dan putih pada zebra menciptakan tanda tanya besar bagi para ilmuwan.

National Geographic melaporkan, ada lima hipotesis tentang mengapa zebra memiliki pola bergaris. Lima hipotesis tersebut di antaranya untuk mengusir serangga, memberi kamuflase ilusi optik, mengecoh predator, mengurangi suhu tubuh, dan membantu sejenisnya mengenal satu sama lain.

Untuk menjawabnya. seorang ahli biologi bernama Brenda Larison dari Universitas California, Los Angeles melakukan penelitian terhadap warna hitam dan putih pada zebra. Apa saja yang ditemukan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larison dan timnya mengunjungi 16 populasi zebra di sepanjang benua Afrika untuk mempelajari pola bergaris hitam dan putih zebra.

Mereka mengamati 29 faktor lingkungan yang berbeda, seperti kelembaban tanah, curah hujan, kemerataan wabah penyakit, lalat tsetse, dan penyebaran singa.

Para peneliti mengamatinya dengan menggunakan model komputer agar bisa mengetahui faktor manakah yang menunjukan hubungan terhadap perbedaan pola bergaris pada setiap cakupan zebra.

Efek suhu

Larison mengatakan bahwa ada dua faktor terpenting, yakni konsistensi suhu di area tertentu dan suhu rata-rata selama masa terdingin dalam setahun, ada penjelasan mengapa faktor suhu bisa sekiranya memberikan petunjuk terkait teka-teki pola bergaris pada zebra.

Menurut Larison, saat zebra terkena hembusan udara atau angin, alirannya mengencang dan lebih cepat pada garis warna hitam dan melamban pada garis putih -- warna hitam menyerap banyak panas ketimbang warna putih.

Pada pertemuan kedua arus udara itu, pusaran arus diyakini berputar dan berfungsi mendinginkan kulit zebra. Larison juga mengatakan, zebra memiliki suhu kulit lebih rendah 3 derajat celcius ketimbang spesies lainnya yang tidak memiliki pola bergaris di area yang sama.

Terhindar dari penyakit

Ide lainnya datang dari Tim Caro yang juga dari Universitas California yang mengatakan pola bergaris zebra berfungsi melawan penyakit. Menurutnya, penyakit yang datang dari gigitan lalat cenderung terjadi pada suhu yang panas.

Eksperimen di lapangan tersebut menunjukan lalat tidak menyukai 'mendarat' di permukaan yang bergaris.

"Penyakit yang berasal dari lalat-lalat kuda sangat menjijikan. Mereka bisa menyebabkan banyak penyakit seperti flu yang akan semakin bahaya di dalam kondsi yang hangat dan basah," ujarnya.

Larison turut menyatakan, "kami mampu menunjukan bahwa kami bisa memprediksinya dengan akurasi yang signifikan."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER