Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pembuat aplikasi mobil panggilan Uber, berupaya mengembangkan mobil tanpa sopir yang bisa berjalan otomatis dengan menjalin kemitraan bersama Carnegie Mellon University (CMU), Amerika Serikat.
Kabar mengenai kerja sama ini memang telah lama beredar dan saat ini kedua pihak telah memberikan konfirmasi. Melalui halaman resminya, Uber mengumumkan kemitraan dengan CMU dan akan fokus pada pengembangan teknologi mobil yang bisa berjalan otomatis dalam jangka panjang.
Uber menganggap hal ini sejalan dengan visi perusahaan yang ingin memberikan transportasi aman dan lebih terjangkau karena tak lagi mempekerjakan sopir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
CEO Uber Bertekad Singkirkan Mobil Pribadi di EropaHubungan kerja sama ini akan menciptakan sebuah ruang bagi para petinggi Uber untuk bekerja sama dengan seluruh pihak di perguruan tinggi tersebut baik staff maupun mahasiswa. Dengan begitu, kedua pihak dapat melakukan penelitian dan pengembangan bersama terutama untuk membuat kendaraan yang otonom.
"Kami sangat antusias untuk bergabung dan bermitra dengan para ahli di CMU yang memiliki kemampuan dan keahlian teknis, khususnya dalam robotika," kata Jeff Holden, Uber Chief Product Officer, seperti dikutip dari
Venture Beat.Kesepakatan tersebut juga mencakup pendanaan Uber untuk beasiswa pascasarjana bagi mahasiswa berprestasi di sana.
"Uber adalah perusahaan yang berkembang pesat dengan teknologi inovatif yang meningkatkan akses transportasi bagi jutaan warga dunia. Kami berharap dapat bermitra dengan Uber saat mereka membangun Advanced Technology Center dan bekerja sama dalam aplikasi dunia nyata," kata Andrew Moore, Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Carnegie Mellon University.
Baca juga:
Cegah Perkosaan, Taksi Uber di Jakarta DiperketatSayangnya tidak disebutkan secara detail kapan penelitian ini akan mulai dilakukan dan pihak yang akan terlibat dalam penelitian ini.
Perusahaan teknologi dan perusahaan otomotif saat ini fokus pada pengembangan mobil yang bisa berjalan otomatis. Beberapa masih ada yang menggunakan setir, namun Google memilih untuk meniadakan setir.
Google juga dilaporkan sedang menyiapkan aplikasi mobil panggilan yang secara tak langsung akan membuat mereka bersaing langsung dengan Uber. Ironisnya, Google sendiri merupakan salah satu investor Uber yang telah mengalirkan dana sebesar US$ 258 juta pada Agustus 2013.
Baca juga:
Saingi Uber, Google Siapkan Layanan Mobil PanggilanSaingi Uber, Google Siapkan Layanan Mobil Panggilan
Sejak saat itu, Kepala Hukum sekaligus Wakil Presiden Senior Bidang Pengembangan Usaha di Google, David Drummond, ditempatkan ke dalam dewan direksi perusahaan Uber.
Dengan adanya rencana Google membuat layanan mobil panggilan, dewan direksi Uber sedang mempertimbangkan untuk meminta Drummond mundur.
(adt/eno)