Pantau Titik Banjir Lewat Ponsel Biar Tak Terjebak

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Senin, 09 Feb 2015 11:28 WIB
Supaya tak terjebak, terjadinya titik-titik banjir dan genangan air sebetulnya bisa dipantau melalui smartphone.
Website pemantau banjir.
Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan yang menyiram Jakarta dan sekitarnya sejak Senin (9/2) dini hari telah menyebabkan banjir dan genangan air di banyak titik. Aktivitas warga pun terganggu karena terjebak banjir atau kemacetan lalu lintas.

Supaya tak terjebak, terjadinya titik-titik banjir dan genangan air sebetulnya bisa dipantau melalui ponsel cerdas alias smartphone. Di toko aplikasi smartphone, cukup banyak aplikasi yang beredar.

Salah satunya adalah aplikasi bernama 'Siaga Banjir' besutan pengembang bernama Kawung Labs. Aplikasi ini menyajikan data yang sederhana tapi real time.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana aplikasi ini bekerja? Aplikasi 'Siaga Banjir' pada dasarnya memantau 12 titik pintu air yang terdapat di daerah sekitar Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

Sebanyak 12 pintu yang dipantau oleh aplikasi 'Siaga Banjir' ini adalah Katulampa, Pesanggrahan, Angke Hulu, Cipinang Hulu, Angker Hulu, Depok, Manggarai, Karet, Waduk Pluit, Pasar Ikan, Pulo Gadung, dan Krukut Hulu.

Pintu air yang dipantau oleh aplikasi ini tentu saja yang memengaruhi kondisi Kota Jakarta secara keseluruhan. Karena, kondisi status terakhir dari seluruh pintu air ini diperbarui dua jam sekali dengan grafik perubahan selama enam jam.

Ada dua fitur utama dari aplikasi ini, tab kondisi pintu air dan tab Peta, yang merupakan 'sambungan' dari Google Maps yang memperlihatkan peta interaktif untuk mengetahui kondisi terakhir sejumlah ruas jalan di Jakarta dan sekitarnya.

Agar lebih mudah dipahami, aplikasi Siaga Banjir juga memberikan tanda dalam bentuk warna untuk mengukur tingkat kewaspadaan di 12 pintu air. Seperti, hijau yang berarti normal, kuning waspada, jingga rawan, dan merah dalam bahaya atau kritis.

Selain aplikasi, Siaga Banjir juga menyediakan layanannya melalui website di Siagabanjir.org. Selain memantau pintu air, di website ini juga diberikan fitur untuk mencari informasi tentang banjir.

Situs ini mengumpulkan informasi laporan secara crowdsource melalui Twitter dan portal berita yang sangat spesifik di Jakarta. Informasi bisa didapatkan pengguna melalui e-mail yang didaftarkan.

Bagi pengguna yang menginginkan informasi yang lebih update dalam jangka waktu yang pendek, pengguna bisa membayar Rp 50 ribu yang dana tersebut akan disumbangkan BPBD DKI Jakarta ke korban banjir.

Untuk saat ini, layanan di Siagabanjir.org masih bersifat beta dan sementara aplikasi Siaga Banjir baru tersedia di platform Android saja.

Aplikasi ini sendiri sudah diganjar juara dari berbagai beragam kompetisi, salah satunya masuk 3 besar di kompetisi Code for Resilience oleh Global Facility for Disaster Reduction and Recovery (World Bank Group) dan juara 2 kompetisi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER