Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus pencurian yang melibatkan ponsel pintar telah menurun secara drastis di tiga kota besar di dunia, yaitu San Francisco dan New York di AS, serta London di Inggris, setelah sejumlah produsen membekali fitur 'bunuh diri' pada perangkat.
Jumlah iPhone yang dicuri turun 40 persen di San Francisco dan 25 persen di New York dalam waktu 12 bulan setelah Apple menambahkan fitur mematikan perangkat pada bulan September 2013. Di London, kasus pencurian ponsel pintar turun setengahnya, menurut para pejabat setempat.
"Kami telah membuat kemajuan nyata dalam menanggulangi epidemi pencurian ponsel pintar yang terjadi di banyak kota-kota besar dua tahun lalu," kata Walikota London, Boris Johnson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembaga hukum di sejumlah negara beberapa waktu lalu memang memberi perintah kepada penyedia perangkat seperti Google dan Apple untuk menyediakan fitur yang membuat sebuah ponsel mati sepenuhnya jika dicuri. Hal ini dilakukan untuk menekan angka ponsel pintar curian di pasar dan menekan aksi pencurian itu sendiri.
Menurut Jaksa George Gascon di San Francisco, pencurian ponsel pintar di California telah menurun karena beberapa produsen sudah mulai memasang fitur 'bunuh diri' berbasis peranti lunak pada produk yang mereka jual, meskipun hukum di California sendiri belum mewajibkan aturan itu.
"Industri nirkabel terus membuat fitur baru yang canggih, mencegah pelanggan mereka sebagai target kejahatan atau kekerasan dengan teknologi yang baik untuk dibawa ke pasar," kata Gascon seperti dikutip dari Reuters.
Menurut National Consumers League di AS, perangkat genggam yang dicuri di negara tersebut melibatkan 1,6 juta korban pada tahun 2012.
Sejauh ini, Apple, Google, dan Samsung telah menerapkan fitur 'bunuh diri' pada produk ponsel pintar mereka, dan Microsoft diharapkan segera menyusul dalam lini produk Windows Phone.
(adt)